Khazanah Islam

Apa Hukum Menikah di Bulan Syawal? Cek Amalan Sunnah Setelah Ramadhan Berakhir

Setelah sebulan berpuasa, umat Muslim merayakan Idul Fitri pada hari pertama bulan Syawal dengan cara saling bersilaturahmi,

Editor: Hamdan Darsani
Dok. Kompas.com
Ilustrai Menikah. Menikah merupakan satu di antara amalan sunnah yang bisa dikerjakan saat bulan Syawal tiba. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Syawal merupakan bulan ke-10 dalam kalender Hijriyah (kalender Islam).

Bulan Syawal dianggap sebagai salah satu bulan yang paling penting dalam agama Islam karena di dalamnya terdapat perayaan penting yang disebut sebagai Idul Fitri atau Hari Raya Idul Fitri.

Idul Fitri merupakan perayaan yang dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia untuk menandai berakhirnya bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh dengan ibadah, puasa, dan amal kebaikan.

Selama bulan Ramadan, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga maghrib, menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan yang dianggap membatalkan puasa.

Setelah sebulan berpuasa, umat Muslim merayakan Idul Fitri pada hari pertama bulan Syawal dengan cara saling bersilaturahmi,

memberikan hadiah kepada keluarga dan teman-teman, dan melakukan Shalat Idul Fitri bersama di masjid atau tempat lain yang disediakan.

14 Hari Lagi Syawal 1444 Hijriah Berakhir, Bolehkan Puasa 6 Tidak Beruntun?

Bulan Syawal juga dianggap sebagai bulan yang membawa keberkahan dan pahala besar bagi orang yang melakukan amal kebaikan.

Di bulan Syawal ini, banyak amalan sesuai tuntunan Nabi SAW yang dapat kita laksanakan.

Puasa Sunnah 6 hari

Amalan pertama yang dapat kita lakukan adalah memperbanyak puasa sunnah. Bila merujuk pada hadits Nabi, di bulan Syawal ini ada kesunnahan melaksanakan puasa selama 6 hari, sesuai hadits:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Sungguh Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)

Sekarang Sudah Hari ke Berapa di Bulan Syawal 1444 Hijriah? Cek Niat dan Tata Cara Puasa Syawal

Mengganti Iktikaf

Sunnah Mengganti I’tikaf di Bulan Syawal Bagi Orang yang Tidak Sempat I’tikaf di Bulan Ramadhan

Dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari diceritakan bahwa pada satu waktu Rasulullah sempat tidak beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan karena peristiwa pendirian tenda di masjid oleh Sayyidah Aisyah, Hafsah, dan Zainab binti Jahsy.

فَتَرَكَ الِاعْتِكَافَ ذَلِكَ الشَّهْرَ ثُمَّ اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّالٍ.

“Kemudian Nabi tidak beri’tikaf pada bulan Ramadhan tersebut dan beri’tikaf sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Bukhari)

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan hadits tersebut sebagai dalil amalan sunnah yang sudah biasa dilakukan bila tertinggal dianjurkan agar diganti (qadha). (Lihat Fathul Bari, juz 4, hlm. 277)

Akan tetapi, sejatinya ibadah i’tikaf di masjid tetap dianjurkan meski bulan Ramadhan kemarin kita melaksanakan i’tikaf secara penuh.

Menikah

Amalan yang dianjurkan pada bulan Syawal berikutnya adalah amalan paling diidamkan, yaitu menikah. Dalam hadits riwayat istri Nabi, Aisyah ra. dinyatakan:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ

‘Aisyah dia berkata, “Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku.” Periwayat hadits berkata, “Oleh karena itu, ‘Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal.” (HR. Muslim) (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved