Idul Fitri

Seperti Apa Bentuk Hilal, Apakah Bisa Terganggu Karena Fenomena Matahari?

Hilal menjadi sangat penting sebagai penentu pergantian bulan untuk mencocokkan kalender Hijriah ke kalender Masehi.

TRIBUNPONTIANAK- INSTAGRAM
Karena puncak gerhana terjadi pada siang hari, maka tidak akan mengganggu jalannya pengamatan hilal 

Saat ini telah tersedia aplikasi dan situs web yang memudahkan pengguna untuk mengetahui posisi hilal di langit dan waktu terbenamnya di lokasi pengamatan.

4. Menggunakan Bantuan Astronomi

Ahli astronomi dan lembaga terkait seperti observatorium sering kali melakukan pengamatan hilal secara langsung dan memberikan pengumuman kepada masyarakat tentang awal bulan Hijriah.

Menggunakan bantuan astronomi adalah salah satu cara agar pengamatan hilal dan keputusan tanggal Hijriah bisa sama atau seragam, seperti sidang Isbat di Indonesia.

Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal Sabtu 22 April 2023 ? Berikut Penjelasannya

Penjelasan BMKG dan BRIN

Plt Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muzli memastikan fenomena gerhana Matahari tidak memengaruhi pengamatan hilal.

"Sebetulnya tidak (mengganggu pengamatan hilal," tuturnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis 20 April 2023.

Hal serupa juga disampaikan oleh peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.

"Karena puncak gerhana terjadi pada siang hari, maka tidak akan mengganggu jalannya pengamatan hilal," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis 20 April 2023.

Potensi keterlihatan hilal Menurut Andi, potensi keterlihatan hilal pada Kamis (20/4/2023) snagat kecil.

"Ada kemungkinan hilal sulit terlihat," ucap Andi.

Kendati begitu, hal tersebut bukan disebabkan oleh fenomena gerhana Matahari hibrida yang terjadi hari ini.

"Sulitnya hilal terlihat ini bukan karena gerhana, melainkan karena memang posisi relatif di ufuk itu cukup rendah," papar Andi Andi mengungkapkan, ketinggian hilal di Indonesia saat ini bervariasi, yakni antara 1 hingga 2 derajat.

Adapun pada saat matahari terbenam, sudut elongasi (jarak sudut antara hilal dan matahari) di Indonesia masih sekitar 2 hingg 3 derajat.

Kedua hal tersebut belum memenuhi kriteria yang digunakan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved