Idul Fitri

Bolehkan Tak Puasa di Hari Jumat Tapi Lebaran Hari Sabtu Ikut Pemerintah ? MUI Beri Penjelasan

Hasil rukyatul hilal untuk seluruh lokasi sebanyak 123 pos tidak menemukan wujudul hilal sehingga menggenapkan puasa menjadi 30 hari.

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Perbedaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia antara Jumat dan Hari Sabtu. MUI beri penjelasan terkait masyarakat untuk memilih. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah telah menuntaskan hasil sidang isbat dengan menetapkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal jatuh pada Hari Sabtu 22 April 2023.

Hasil rukyatul hilal untuk seluruh lokasi sebanyak 123 pos tidak menemukan wujudul hilal sehingga menggenapkan puasa menjadi 30 hari.

Sementara itu, 1 Syawal versi Muhammadiyah telah ditetapkan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, yakni 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat 21 April 2023.

Masyarakat diberikan keleluasaan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitr dengan perbedaan yang ada.

Namun tetap dianjurkan untuk mengikuti pemerintah yaitu pada Hari Sabtu, tapi bagi yang merasayakan Hari Jumat tentu dipersilahkan dan tetap harus saling mengormati.

Lantas bolehkah umat Islam tidak berpuasa pada hari Jumat, meski merayakan Lebaran dan melaksanakan Salat Id di hari Sabtu.

Baca juga: Jadwal Puasa Syawal 1444 H Lengkap Waktu dan Urutan Pelaksanaan

Tak Puasa di Hari Jumat

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Ziyad mengatakan, umat Islam yang lebaran atau Shalat Ied pada Jumat tidak boleh berpuasa.

Sebab Hari Raya Idul Fitri termasuk hari yang diharamkan untuk berpuasa.

Namun bagi umat Islam yang lebaran pada Sabtu, juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa pada hari Jumat.

"Boleh (tidak puasa), karena sudah ada saudara Muslim yang merayakan Idul Fitri," kata Ziyad kepada Selasa 18 April 2023 lalu.

Walaupun begitu Ziyad juga menambahkan umat Islam yang lebaran pada Hari Sabtu juga diizinkan untuk berpuasa sesuai keyakinannya.

"Artinya dalam konteks ini, kalau keyakinannya ikut Hari Raya Sabtu jika ingin tetap berpuasa, maka berpuasalah seperti yang menjadi keyakinannya," jelasnya.

Menurutnya, baik lebaran pada Jumat maupun Sabtu, keduanya merupakan hasil ijtihad masing-masing.

Meski hasilya beda, Zayid berharap agar umat Islam merayakan Idul Fitri dengan saling menghargai dan menghormati.

Selan itu, Ia juga berharap agar ke depannya ada kesepakatan kalender Hijriah secara global agar tidak terjadi perbedaan Hari Raya.

"Selama hasil ijtihad belum menemukan titik temu, maka perbedaan Hari Raya ini akan tetap terjadi.

Mudah-mudahan kita bisa saling berlebaran dengan penuh toleransi," pungkasnya.

Cek berita dan artikel lain dengan akses lebih mudah melalui Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved