Fenomena Alam

Makna dari Anjuran Shalat Gerhana Dalam Islam, Kejadian Langka di Bulan Ramadhan

Fenomena alam ini akan terjadi di sejumlah belahan dunia termasuk di Indonesia dan merupakan kejadian langkah, sebab terjadi di Bulan Ramadhan 1444H.

|
Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Shalat Gerhana Matahari yang terjadi pada Kamis 20 April 2023 di seluruh Indonesia bisa dilakukan umat Islam. Tata Cara Shalat Gerhana Matahari berbeda dengan Shalat Sunnah lainnya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kejadian langka di akhir Ramadhan tahun ini cukup menyita perhatian.

Yaitu terjadinya Gerhana Matahari Hibrid yang berpotensi terjadi Hari Kamis 20 April 2023 besok.

Fenomena alam ini akan terjadi di sejumlah belahan dunia termasuk di Indonesia dan merupakan kejadian langkah, sebab terjadi di Bulan Ramadhan 1444H.

Sebagian kecil wilayah akan dilewati oleh Gerhana Total.

Dalam Islam Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan maka dianjurkan untuk mendirikan Shalat Khusuf atau Kusuf.

Shalat gerhana dengan dua rakaat di setiap rakaat terdapat dua rukuk.

Anjuran Shalat Gerhana berdoa ketika terjadi matahari ini ternyata memiliki makna tersendiri.

Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan ternyata menjadi satu diantara peringatan dari Allah SWT tentang tanda hari kiamat.

Rasullulah SAW menganjurkan untuk segera melaksanakan salat gerhana jika melihat atau mengetahui terjadinya Gerhana.

Baca juga: Niat Sholat Lebaran Idul Fitri 2023 Berjamaah Lengkap Bacaan

Hari Kiamat disebutkan ditandai dengan datangnya Gerhana Matahari atau Bulan.

Makanya bagi Umat Islam dianjurkan untuk mendirikan Shalat Kusuf untuk Gerhana Matahari dan Shalat Khusuf untuk Gerhana Bulan.

Lalu panjatkan doa, sebaga ketakukan dan kekhawatiran Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketiak terjadi Gerhana adalah akan datangnya hari kiamat.

Selama tahun 2023 ini, bakal terjadi sejumlah Gerhana Matahari dan Bulan.

Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Matahari

Niat Sholat Gerhana Matahari

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala

Artinya:

"Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala"

Baca juga: Teks Khutbah Shalat Gerhana Matahari 20 April 2023 di Seluruh Wilayah Indonesia

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dan Matahari

Mengutip dari laman resmi Kementerian Agama, berikut ini cara shalat gerhana bulan.

1. Niat Shalat gerhana.

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan membaca surah yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).

4. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya.

5. Kemudian bangkit dari rukuk (itidal) sambil mengucapkan, "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd."

6. Setelah itidal tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Kemudian rukuk kembali, yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.

8. Bangkit dari rukuk (itidal).

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja, bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

11. Ucapkan salam.

Setelah shalat, imam akan menyampaikan khotbah kepada jamaah yang berisi imbauan untuk berzikir, berdoa, beristigfar, dan bersedekah.

Cek berita dan artikel dengan akses mudah melalui Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved