Waktu Sholat Gerhana Matahari Kamis 20 April 2023 Lengkap Daftar Wilayah Alami Fenomena Gerhana

Sesungguhnya matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda

Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Panduan sholat gerhana matahari atau Kusuf yang akan terjadi Kamis 20 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gerhana Matahari akan terjadi di wilayah Indonesia pada Kamis 20 April 2023.

Lantas kapan waktu melaksanakan sholat gerhana matahari atau Kusuf dilakasanakan ?

Sholat gerhana matahari dilakukan saat gerhana tersebut sedang berlangsung.

Adapun waktu jam terjadinya gerhana di masing-masing wilayah dapat di lihat di akhir artikel ini.

Sholat Kusuf ada solat yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari maka dilaksanakan salat kusuf dan Imam menyerukan ash-shalatu jami‘ah.

Salat kusuf dilaksanakan berjamaah, serta tanpa azan dan tanpa iqamah.

Baca juga: Perbedaan Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari dan Bulan Dalam Bahasa Arab Serta Tata Cara

Gerhana matahari sebagian terlihat di atas sebuah masjid di Doha pada 25 Oktober 2022, menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Wilayah Indonesia akan mengalami gerhana matahari Kamis 20 April 2023. 
Permata SAMAD / AFP
Gerhana matahari sebagian terlihat di atas sebuah masjid di Doha pada 25 Oktober 2022, menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Wilayah Indonesia akan mengalami gerhana matahari Kamis 20 April 2023. Permata SAMAD / AFP (.)

Salat kusufain dilakukan dua rakaat yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan rukuk, qiyam dan sujud dua kali pada masing-masing rakaat.

Dasarnya adalah hadis Aisyah yang telah dikutip di atas, dan juga hadis an-Nasa’i berikut,

عن عَائِشَةَ قالت كَسَفَتْ الشَّمْسُ فَأَمَرَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً فَنَادَى أَنْ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ فَاجْتَمَعَ النَّاسُ فَصَلَّى بِهِمْ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَكَبَّرَ … … … ثُمَّ تَشَهَّدَ ثُمَّ سَلَّمَ فَقَامَ فِيهِمْ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عليه ثُمَّ قال إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ ولا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فَأَيُّهُمَا خُسِفَ بِهِ أو بِأَحَدِهِمَا فأفزعوا إلى اللَّهِ عز وجل بِذِكْرِ الصَّلاَةِ [رواه النسائي

Artinya: Dari ‘Aisyah (diriwayatkan bahwa) ia berkata:

“Pernah terjadi gerhana matahari lalu Rasulullah saw memerintahkan seseorang menyerukan ash-shalata jami‘ah.

Maka orang-orang berkumpul, lalu Rasulullah saw salat mengimami mereka.

Beliau bertakbir … … …, kemudian membaca tasyahhud, kemudian mengucapkan salam.

Sesudah itu beliau berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah, kemudian berkata:

Sesungguhnya matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved