Jangan Langsung Panik, Ini Teknik Jika Mobil Terpaksa Berhenti di Tanjakan

Teknik pertama yang harus diterapkan adalah menjaga jarak aman antar kendaraan saat macet di tanjakan.

Kompas.com
Mobil pemudik mogok akibat tak kuat menanjak dan mendapatkan bantuan warga serta petugas Kepolisian 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saat berhenti di tanjakan, baik mobil manual atau matik butuh trik khusus agar berhasil menanjak.

Bagi pemudik, cara itu nantinya dapat digunakan jika melalui jalur mudik yang ekstrem.

Tanjakan curam menjadi medan yang menakutkan bagi pengemudi mobil.

Apalagi, jika harus antre lantaran jalan yang macet.

Situasi ini biasanya membuat pengemudi gugup dan khawatir mobil tidak kuat menanjak.

Ikuti Tips Ini Jika Mobil Anda Ada Tanda Akan Overhead

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan.

Teknik pertama yang harus diterapkan adalah menjaga jarak aman antar kendaraan saat macet di tanjakan.

Berhenti sebaiknya jarak 20-30 meter di belakang mobil yang bergiliran mendaki tanjakan.

Hiraukan pengemudi lain yang memprovokasi agar mepet ke depan.

“Jarak itu, digunakan untuk ancang-ancang atau menghindari mobil di depan meluncur mundur," ucap Jusri pada Sabtu 15 April 2023.

Kedua yaitu biasakan berhenti menggunakan rem tangan.

Bila akan kembali bergerak maju, pengemudi akan mudah untuk menyesuaikan kombinasi kopling, dan gas.

Trik tersebut digunakan untuk mengurangi kemungkinan mobil sampai mundur di tanjakan.

Berikutnya, pengemudi harus tenang dan konsentrasi dalam menguasai segala macam kondisi.

Apakah Busi Mobil Bisa Dipakai Untuk Motor, Ini Penjelasannya

Psikologis seorang pengemudi biasanya akan down tiba-tiba karena panik.

Biar pikiran rileks, sebaiknya AC mobil di matikan, yang sekaligus untuk mengurangi beban mesin.

Mobil matik atau manual, pengemudi butuh memahami ketinggian tanjakan dan beban muatan penumpang yang dibawa.

“AC biar enteng, dimatikan saja. Bahkan, jika memang berhenti tepat di titik paling curam, sebaiknya jumlah penumpang di kurangi. Apalagi mobil penggerak roda depan atau FWD," tuturnya.

Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto mengatakan.

Mobil yang kesulitan untuk awalan menanjak di tanjakan biasanya mengalami masalah pada transmisi.

Untuk mobil manual, biasanya akan ditandai bau kopling yang terbakar dan tidak bertenaga.

Slip atau kampas kopling habis membuat mobil lemah sekali di tanjakan.

“Kalau sudah hilang tenaga, mau atau enggak harus putar balik. Kasihan mobil-mobil lain, akhirnya antre dan tambah macet," katanya. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved