AHY vs Moeldoko Belum Tuntas! Putra Sulung SBY Pertanyakan Sikap Ksatria Sang Mantan Panglima TNI

Menurut AHY, bahkan tim kecil Koalisi Perubahan sejak setahun lalu sudah mengungkapkan kemungkinan risiko sekelompok penguasa meradang.

|
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Kolase Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono 

Lebih lanjut, AHY memastikan pihaknya akan tetap mempertahankan kedaulatan Partai Demokrat.

Baca juga: Menilik Isi Piagam Koalisi Perubahan yang Ditandatangani, Jubir Demokrat Sebut Berkah Ramadhan

Kolase AHY dan Moeldoko. Polemik kedua tokoh nasional ini kembali memanas
Kolase AHY dan Moeldoko. Polemik kedua tokoh nasional ini kembali memanas (KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)

Menurut AHY, masyarakat diklaim sudah paham dengan karakter Moeldoko.

Bahkan tak hanya masyarakat umum, senior-senior di TNI pun malu dengan perilaku mantan Panglima TNI tersebut.

"Kami yakin saat ini rakyat sudah sangat paham karakter dan perilaku tidak baik dari KSP Moeldoko, khususnya dalam kehidupan politik dan demokrasi Indonesia. Bahkan banyak senior saya di TNI dan juga senior KSP Moeldoko merasa malu dengan perilaku KSP Moeldoko," ujar AHY.

AHY menilai sikap Moeldoko tidak mencerminkan sikap figur yang kesatria. Padahal, dia pernah dididik sebagai prajurit TNI di Lembah Tidar.

"Menurut mereka perilaku KSP Moeldoko tidak mencerminkan sikap kesatria apalagi patriot sebagai prajurit yang pernah digembleng di lembah Tidar," jelas AHY.

Lebih lanjut, AHY menambahkan bahwa Moeldoko kini seolah membiarkan perilaku yang memalukan tersebut.

Apalagi, dia juga kini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden Republik Indonesia.

"Tetapi yang lebih yang lebih menarik lagi sekarang, betapa perilaku tidak terpuji tersebut seolah dibiarkan begitu saja. Padahal yang bersangkutan adalah Kepala Staf Presiden Republik Indonesia," pungkasnya.

Seperti diketahui pemerintah melalui Kemenkumham menolak permohonan pengesahan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.

Atas keputusan itu Moeldoko mengajukan kasasi ke MA, namun ditolak dan Partai Demokrat pimpinan AHY disebut sah. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved