Ramadhan Kareem

Niat dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Tahajud Malam ke 12 Ramadhan 1444 Hijriah

Dari hadis tersebut menerangkan pentingya Shalat Tahajud, Apalagi jika Shalat Tahajud dikerjakan saat bulan suci dan penuh ampunan Ramadhan.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Waktu shalat Tahajud dikerjakan pada sepertiga malam ke 12 Ramadhan 1444 Hijriah atau sebelum masuk waktu Imsak dan subuh. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut ini tata cara dan niat Shalat Tahajud.

Shalat Tahujud bisa dikerjakan saat mengisi malam ke 12 Ramadhan 1444 Hijriah yang jatuh pada Minggu 2 April 2023 malam.

Berdasarkan sejumlah riyawat bahwa Shalat Tahajud merupakan amalan sunnah paling utama setelah shalat Fardhu.

“Shalat manakah yang paling utama setelah shalat yang diwajibkan (Shalat lima waktu).” Rasulullah SAW menjawab, “Shalat Tahajud.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah r.a.)

Dari hadis tersebut menerangkan pentingya Shalat Tahajud, Apalagi jika Shalat Tahajud dikerjakan saat bulan suci dan penuh ampunan Ramadhan.

Keutaamaan dan Niat Shalat Tarawih dan Witir Berjamaah Malam ke 12 Ramadhan 1444 Hijriah

Waktu pelaksanaan sholat tahajud adalah malam hari dan dibagi menjadi tiga bagian.

Lantas berapa rakaat kah Shalat Tahajud?

Berdasarkan sunah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, sholat tahajud dilaksanakan paling sedikit 2 rakaat hingga 11 – 13 rakaat, tidak lebih.

Sebelum melaksanakan sholat malam, disunahkan untuk melakukan sholat 2 rakaat ringan sebagai sebagai pembuka.

Bagaimana Tata Cara Shalat Tahajud? Berikut keteranganya :

1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.

2. Niat Shalat Tahajud.


أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

3. Takbiratulihram.

4. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.

5. Membaca Q.S. al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.

6. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.

7. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.

8. Membaca Q.S. al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.

9. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.

10. Duduk dan membaca tasyahud akhir.

11. Salam.

12. Salat Tahajud dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Salat Tahajud diakhiri dengan salat Witir (salat dengan bilangan rakaat ganjil). Nabi saw. mengerjakan salat Tahajud tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat dengan salat Witir.

13. Membaca doa sesudah Shalat Tahajud.

Cek Waktu Bayar dan Tiga Golongan Penerima Fidyah Puasa Ramadhan 1444 Hijriah

Doa Shalat tahajud

اَللّ هُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اَللّ هُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna. wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna. wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna. wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaa’uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wannaaru haqqun, wannabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallama haqqun wassaa’atu haqqun. allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfirlii maa qaddamtu, wa maa akh-khartu, wa maa asrartu, wa maa a’lantu, wa maa anta a’lamu bihiminnii. antal muqaddimu, wa antal mu’akhkhiru, laa ilaaha illaa anta, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah

 Artinya:

“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itu benar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved