Ramadhan Kareem

Hukum Puasa Bagi Seorang Istri yang Dipaksa Berhubungan Intim di Siang Ramadhan 1444 Hijriah

Satu di antara hal yang membatalkan puasa adalah berhubungan intim atau jimak di siang hari. Berjimak di siang hari tidak hanya membatalkan puasa

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Bagaiamana hukum puasa bagi istri yang terpaksa melayani suami berhubungan intim di siang hari Ramadhan 1444 Hijriah. 

وإن أكرهت المرأة على الجماع فلا كفارة عليها رواية واحدة وعليها القضاء. قال مُهنَّا: سألت أحمد عن امرأة غصبها رجل نفسها فجامعها، أعليها القضاء؟ قال: نعم. قلت: وعليها كفارة؟ قال: لا. وهذا قول الحسن ونحو ذلك قول الثوري والأوزاعي وأصحاب الرأي

Apabila wanita dipaksa untuk jimak, dia tidak wajib bayar kaffarah,

menurut satu riwayat dari imam Ahmad, namun dia wajib qadha. Muhanna mengatakan: ‘Saya bertanya kepada Imam Ahmad tentang wanita yang dipaksa seseorang, kemudian dia melakukan hubungannya dengannya. Apakah wanita itu wajib qadha puasanya?’

“Ya, wajib qadha.” Jawab Imam Ahmad. “Apakah dia wajib kaffarah?” tanya Muhanna.

“Tidak wajib.” Jawab Imam Ahmad. Dan inilah yang menjadi pendapat Hasan Al-Bashri, At-Tsauri, Al-Auza’i, dan Ashabur Ra’yi. (Al-Mughni, 3/137). (*)

Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved