22 Desa di Kapuas Hulu Jadi Lokus Intervensi Terintegrasi Penurunan Stunting

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, telah memutuskan melalui surat keputusan Bupati Kapuas Hulu tahun 2022, tentang penetapan desa lokus intervensi terintegrasi penurunan stunting Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2023.

Ketua Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat menyatakan, berdasarkan data ada sebanyak 22 desa di Kapuas Hulu yang jadikan lokus intervensi terintegrasi penurunan stunting.

"22 desa ini berada di 17 kecamatan yaitu Kecamatan Silat Hulu, Hulu Gurung, Putussibau Selatan, Mentebah, Embaloh Hilir, Embaloh Hulu, Boyan Tanjung, Pengkadan, Jongkong, Selimbau, Suhaid, Seberuang, Semitau, Badau, Batang Lupar, Bunut Hilir, dan Putussibau Utara," ujarnya.

• Ribuan Masyarakat Antusias Sambut Kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani di Pekong Kulor Singkawang

Wakil Bupati Kapuas Hulu itu juga menuturkan, kalau untuk penanganan stunting di Kapuas Hulu tidak lagi membahas masalah kebutuhan gizi, dimana telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin oleh pemerintah daerah, yang berkerja sama dengan pihak pihak.

"Sekarang kita berbicara pra usia nikah, dimana pernikahan dini sangat berbahaya, karena belum siap secara lahir dan batin, sehingga bisa menyebabkan perceraian dan melahirkan bayi-bayi yang kurang sehat," ucapnya.

Kemudian kalaupun harus menikah dini, menurut Wahyudi Hidayat, maka ketika hamil hingga 1000 hari pertama harus betul-betul diintervensi, atau dijaga dengan sebaik mungkin.

"Kalau tidak maka akan terkena stunting," ungkapnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini