Sumastro Sampaikan Perkembangan Pembangunan Bandara Singkawang, ATR 72 Kursi Bisa Mendarat
Satu di antara pekerjaan yang menjadi fokus Sumastro semasa menjabat sebagai Pj Wali Kota ini adalah Bandara Singkawang.
Masih tentang pariwisata, ia juga menjelaskan dimana saat ini pemerintah Kota Singkawang sudah memiliki data base terkait destinasi wisata yang sudah dikenal dan juga tempat-tempat yang berpotensi untuk dikembangkan.
"Kita selalu berinteraksi kepada para pelaku penggiat pariwisata yang ada di Kota Singkawang, mudah-mudahan ketika konektivitas antara datang dan pergi seperti Bandar Udara Singkawang ini akan mendorong geliat investasi di bidang pariwisata untuk masuk," katanya.
"Pariwisata itu tentu saja modal unggulan kita," tutupnya.
Sumastro juga mengatakan keberadaan Bandara Singkawang saat penting untuk menunjang pariwisata. Sebab, Singkawang adalah salah satu kota wisata yang menjadi tujuan wisatawan.
Sejumlah event yang sudah dikenal masyarakat seperti Cap Go Meh serta sembayang kubur warga Tionghoa.
Diresmikan Akhir Tahun 2024
Seperti diketahui pembangunan Bandara Singkawang, tengah dikebut. Ditargetkan, bandara sudah bisa dioperasionalkan dan diresmikan Presiden Joko Widodo di akhir tahun 2024.
"Ada arahan dari bapak Presiden tidak boleh lebih dari tahun 2024, sehingga tidak ada proyek nasional yang mangkrak," kata Kasubdit Transportasi Udara Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN Bappenas, Ahmad Zainuddin saat melakukan kunjungan ke Bandara Singkawang, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, target awal sampai 2024, panjang landasan pacu sepanjang 1.400 meter. Sambil berjalan akan terus dilakukan pengembangan.
"Yang masih menjadi pikiran kita itu adalah jalan akses masuk bandara. Semoga Pemkot Singkawang bisa mempercepat untuk pembebasan atau penyiapan lahannya, sedangkan akses untuk konstruksi fisiknya nanti dalam kendali APBN," tuturnya.
Ahmad Zainuddin mengatakan, jika pembangunan Bandara Singkawang masuk dalam RPJMN yang merupakan salah satu target dari 21 bandara baru di Indonesia.
"Pembangunannya menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," katanya.
Salah satu dukungan yang sudah dilakukan pemerintah pusat adalah pematangan untuk tahap awal berupa anggaran sebesar Rp 100 miliar. Kemudian, rencana untuk di tahun 2023 akan dilakukan pembangunan dari sisi udara yang anggarannya akan dialokasikan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 148 miliar.
"Sementara sisanya direncanakan menggunakan skema KPBU termasuk pengembangan," kata Zainudin.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News
Salah Satu Tuntutan Aksi Mahasiswa Meminta Agar Tunjangan DPRD Dihapuskan |
![]() |
---|
BPDAS Bersama Anggota DPR RI Paolus Hadi Laksanakan Bimtek Pemulihan Hutan dan Lahan |
![]() |
---|
Update Daftar 23 Kementerian Terbaru Era Presiden Prabowo, Kini Ada Kementerian Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Tak Perlu Sarjana, Mudahnya Syarat Jadi Anggota DPR Cukup Bisa Baca dan Tulis |
![]() |
---|
Polres Singkawang Ajak Warga Bersama Jaga Sungai dan Hutan dari Penambangan Ilegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.