MotoGP

MotoGP 2023 Penuh Kejutan! Apa Saja yang Terjadi dengan Marc Marquez dan Pembalap MotoGP 2023

MotoGP 2023 musim ini penuh dengan kejutan yang luar biasa. Sejumlah rekor dan pencapaian menjadi target para Pembalap MotoGP.

Mohd RASFAN / AFP
Pembalap Monster Energy Yamaha asal Prancis Fabio Quartararo mengarahkan motornya di garis lurus utama pada hari kedua tes musim dingin pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang pada 11 Februari 2023. MotoGP 2023 musim ini penuh dengan kejutan yang luar biasa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - MotoGP 2023 musim ini penuh dengan kejutan yang luar biasa.

Sejumlah rekor dan pencapaian menjadi target para Pembalap MotoGP.

Satu diantara yang banyak dinanti penggemar adalah kembalinya Marc Marquez.

Musim buruk yang dialami beberapa tahun terakhir hampir membuat karirnya habis.

Namun ia mampu bangkit dan kembali membalap musim ini.

Nonton MotoGP Sekarang Bisa di NBC Sports dan CNBC! Cek Jadwal Tayang

Balapan berlangsung di Sirkuit Algarve atau Portimao, Portugal.

Race MotoGP Portugal 2023 dimulai Jumat 24 Maret 2023 hingga Minggu 26 Maret 2023.

Banyak hal akan terjadi sepanjang Jadwal MotoGP 2023.

Lantas, apa lagi hal yang bisa terjadi di MotoGP 2023?

Berikut 10 hal yang bisa terjadi di MotoGP 2023 yang disadur dari situs resmi MotoGP, Kamis 16 Maret 2023.

1. Sembilan pembalap MotoGP bisa mencapai 50 podium di semua kelas tahun ini.

Mereka adalah Pecco Bagnaia (43), Miguel Oliveira (41), Enea Bastianini (40), Brad Binder (40).

Alex Marquez dari Gresini Racing MotoGP (40), Jorge Martin (36), Joan Mir (33), Jack Miller ( 32), dan Fabio Quartararo (32).

2. Satu-satunya rookie di grid 2023, Augusto Fernandez (GASGAS Factory Racing Tech3) musim ini berpeluang menjadi rookie pemenang balapan pertama di kelas premier sejak Jorge Martin (Prima Pramac Racing) di GP Styrian 2021.

Di era MotoGP, hanya Martinator, Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa yang telah mencapai prestasi ini.

3. Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) bisa menjadi pembalap Jepang pertama yang menang di kelas premier sejak Makoto Tamada di Grand Prix Jepang 2004.

Namun, pebalap Honda itu masih bisa menjadi berita utama dengan menjadi pebalap Jepang pertama yang naik podium kelas utama dalam lebih dari satu dekade, dengan Katsuyuki Nakasuga yang terakhir di Valencia pada 2012.

4. Maverick Vinales (Aprilia Racing) dan Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing) sama-sama memiliki kesempatan membuat sejarah MotoGP dengan menang bersama tiga pabrikan berbeda.

Pembalap Spanyol, yang pernah menang bersama Suzuki dan Yamaha, akan berusaha meraih kemenangan bersama Aprilia.

Sementara itu, pebalap Australia itu sebelumnya sudah mencicipi sukses bersama Honda dan Ducati.

5. Tetap pada tema pabrikan, Joan Mir (Repsol Honda Team), Alex Rins (LCR Honda Castrol), dan Miguel Oliveira (RNF MotoGP Team) akan mengincar kemenangan dengan pabrikan kedua.

Dua yang pertama telah meraih kemenangan bersama Suzuki sementara pebalap Portugal itu memiliki lima kemenangan kelas utama atas namanya bersama KTM.

6. Dengan 59 kemenangan, Marc Marquez (Repsol Honda Team) bisa menjadi pebalap tersukses kedua dalam sejarah kelas premier jika berhasil mengungguli Giacomo Agostini dan 68 kemenangannya.

Apalagi, pebalap nomor 93 itu mengetuk pintu Top 3 untuk meraih kemenangan di semua kelas.

Dengan total 85 kesuksesan, pria Honda itu hanya terpaut lima kemenangan dari rekan senegaranya Angel Nieto, yang akan menjadikannya pembalap Spanyol tersukses dalam sejarah balap motor Grand Prix.

7. Jika Juara Dunia delapan kali itu menambah satu lagi Kejuaraan Dunia atas namanya pada 2023, penduduk asli Cervera itu akan bergabung dengan Valentino Rossi dengan sembilan Kejuaraan Dunia.

Joan Mir, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP), dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) juga bersaing memperebutkan gelar MotoGP kedua.

• Honda ingin Marc Marquez dan Joan Mir Menang di MotoGP 2023

8. Juara Dunia bertahan, Bagnaia, juga bisa masuk 3 Besar Italia tersukses dalam sejarah kelas utama musim mendatang.

Dengan 11 kemenangan atas namanya, pebalap Turin itu hanya terpaut dua kemenangan dari Max Biaggi di urutan ketiga dan empat dari Andrea Dovizioso di urutan kedua.

9. Pembalap Italia itu berada di jalur yang tepat untuk membuat sejarah bagi negaranya dan juga pabrikannya.

Memang, nomor 1 saat ini berada di urutan ketiga dalam sejarah Ducati dalam hal kemenangan.

Dia memiliki tiga kemenangan lebih sedikit dari Andrea Dovizioso dan 12 lebih sedikit dari Casey Stoner.

Dengan empat kemenangan, rekan setim barunya Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) juga bisa naik peringkat ini, dengan Loris Capirossi dan tujuh kemenangannya sebagai target berikutnya.

10. Fabio Quartararo bisa semakin dekat dengan sosok legendaris di Yamaha.

Saat ini berada di urutan keenam dalam hal podium di kelas utama untuk pabrikan terkenal, diikat dengan Max Biaggi, "El Diablo" harus finis di mimbar sebelas kali musim ini untuk bergabung dengan Kenny Roberts dan 39 podiumnya.

Tim MotoGP 2023! Apa Beda Tim Pabrikan dan Satelit?

(*)

[Cek berita dan artikel MotoGP klik di sini]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved