Mantan Wabup Sambas Hairiah Ungkap Lika-liku Berkarier di Politik Sebagai Politisi Perempuan
Hairiah menceritakan bagaimana perjalanan politiknya sebagai politisi perempuan dan rencananya ke depan menyongsong tahun politik 2024.
"Seorang politikus itu jangan baper karena ibaratnya bertaruh itu bertarung. Untuk kalah dan menang hasilnya nanti, yang penting bertarung saja dulu dengan maksimalkan, itu saja," ucapnya.
Selama menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Sambas, Haoriah merasa Kabupaten Sambas adalah kabupaten yang sangat unik. Sebanyak 19 Kecamatan dan hampir 635.000 jiwa tersebar di pelosok-pelosoknya, kehidupan masyarakatnya sangat harmonis. Itu yang memberi kesan bahwa walaupun mereka jauh dari kota tapi tetap optimis dan semangat, terutama anak-anaknya walaupun sekolah jauh dari rumah, tapi mereka tetap semangat menimba ilmu.
"Solidaritasnya juga cukup tinggi, budayanya itu sangat kuat dan memiliki makna filosofi yang kuat. Ibu-ibunya juga sangat bangga dengan pakaian-pakaian adat itu yang memberikan kesan yang sangat positif sekali di sana," ujarnya.
• Mantan Wabup Sambas Hairiah Kembali Calonkan Diri DPD RI Pemilu 2024
Sebab keinginannya untuk terjun lagi ke dunia politik tahun 2024 ia ingin bicara mengenai konteks Kalimantan Barat di tingkat nasional. Ada banyak hal yang mungkin akan ia sampaikan ketika nanti menjadi anggota DPD RI.
"Ini kan prosesnya masih awal, masih prematur dalam arti harus ada verifikasi dan lain-lain. Tinggal menunggu saja mudah-mudahan bisa memenuhi syarat untuk verifikasi kan perlu benar-benar karena sistemnya sekarang itu agak berbeda dengan pendaftaran yang lalu," ungkapnya.
"Saya juga ingin mengembangkan Badan Usaha Milik Desa. Saya ingin berjuang di situ walaupun misalnya DPR menganggap itu sudah selesai, sudah terakomodir di Undang-undang Cipta Kerja, tapi menurut saya belum. Kadang belum ada tuntutan yang jelas di dalam badan usaha milik desa itu, terkait anggarannya juga belum,” katanya.
Baginya, Badan Usaha Milik Desa adalah suatu badan usaha yang strategis untuk desa, yang dapat menghidupi desa sehingga ia rasa memang harus kencang untuk diperjuangkan dan menjadi salah satu goal nya.
Di luar aktivitas dan bergerak di bidang politik, ia juga aktif dan dikenal sebagai aktivis di bidang hukum. Ia mendirikan lembaga bantuan hukum yang bernama Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Pontianak yang sudah berdiri selama 26 tahun.
Ia mengimbau untuk teman-teman muda, pengacara-pengacara muda, anak-anak mahasiswa yang magang untuk dipersilakan ke LBH tersebut karena pengaduan-pengaduan akan terus ada mengenai kasus yang berhubungan dengan kekerasan perempuan dan anak. Jadi perlu pengacara-pengacara perempuan muda yang tertarik di bidang hukum untuk bisa turut berkontribusi langsung.
"Kepada politikus muda yang saat ini sudah masuk ke ranah politik jangan pernah takut. Politik adalah bagian dari kita untuk mencapai tujuan bagaimana kita juga bisa menyuarakan baik itu di partai politik ataupun di luar partai politik. Jadi ketika bicara politik itu bukan hanya bicara partai politik tapi bicara tentang kepentingan-kepentingan,” katanya.
“Ketika sudah masuk ke dunia politik kita harus fokus dan jangan takut bahwa semua itu sudah ada jalannya dan ketika anda sudah berada di posisi yang strategis dan ketika anda sudah masuk dalam anggota legislatif maka anda akan menjadi orang yang bersejarah untuk menyuarakan suara masyarakat," pungkasnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News
Wali Kota Singkawang Sambut Kehadiran Arsitek, Bahas Masa Depan Kota 50 Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Tersangka A, Ajukan Gelar Perkara Khusus ke Polda Kalbar |
![]() |
---|
MTQ XXIII Kalbar di Kapuas Hulu Hari Ini Sudah Masuk Final |
![]() |
---|
Tim Pesparani Katolik Sintang Mulai Latihan Intensif Menuju Pesparani Provinsi |
![]() |
---|
TNI Bersama Warga Gelar Bakti Sosial di Sungai Pinyuh, Akses Jalan Menuju TPU Dibangun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.