Festival Meriam Karbit di Kota Pontianak Akan Digelar, Ada Hadiah Puluhan Juta

Walaupun demikian, Zulkifli menerangkan, bahwa Festival Meriam Karbit ini digelar hanya satu malam saja yaitu bertepatan pada malam lebaran idul Fitri

|
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Rokib
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI), Sandiaga Uno nyucol Meriam Karbit di Desa Wisata Kampung Melayu Benua Melayu Laut (BML), Waterfront Pontianak Jl. Barito Kelurahan Benua Melayu Laut (BML) Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak Kalimantan Barat, Minggu 31 Juli 2022. 

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Festival Meriam Karbit di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Ramadhan tahun 2023 ini akan digelar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Zulkifli.

"Akan dilaksanakan. Kami dari Disdikbud juga sudah berkoordinasi dengan Pengurus Forum Meriam Karbit," ujarnya kepada TribunPontianak.co.id, Rabu 15 Maret 2023.

Walaupun demikian, Zulkifli menerangkan, bahwa Festival Meriam Karbit ini digelar hanya satu malam saja yaitu bertepatan pada malam lebaran idul Fitri 1444 hijriah atau tahun 2023 ini.

"Festival meriam karbit hanya digelar satu malam saja, tepatnya pada malam lebaran," jelasnya.

Festival Meriam Karbit Direncanakan Tahun 2023 Akan Diadakan

Pemkot Pontianak Bakal Gelar Banyak Event Meriah di Peringatan Kulminasi Matahari

Pada Festival Meriam Karbit ini, lanjut dia, sudah disediakan puluhan juta rupiah untuk hadiah bagi pemenangnya.

"Total hadiah Rp44 juta," ucapnya.

Seperti diketahui, Festival Meriam Karbit ini memang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Kota Pontianak, lantaran sudah dua tahun terakhir Festival Meriam Karbit ditiadakan akibat pandemi covid-19. 

Sedikit mengulas, Meriam Karbit merupakan permainan tradisional. Untuk di Kota Pontianak dicetuskan pada masa Kesultanan pertama Pontianak yaitu Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie.

Konon meriam karbit dijadikan sebagai senjata untuk mengusir makhluk halus kuntilanak dan dijadikan senjata untuk melawan penjajah termasuk bajak laut dan lainnya.

Hingga kini hal itu masih terus dirawat oleh masyarakat Kota Pontianak terkhusus masyarakat pesisir. Di mana setiap bulan Ramadan masyarakat baik mandiri maupun yang tergabung dalam komunitas meriam karbit selalu memainkan kembali yang terbuat dari kayu maupun paralon.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved