Terkendala Jarak Jaringan, PLN Akan Aliri Listrik Desa di Sintang Secara Bertahap

"Jadi PLN bakal melistriki secara bertahap karena jarak desa dengan jaringan kami juga cukup jauh jadi pembangunannya bertahap. Infrastruktur jalan ju

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Manager ULP PLN Sintang, Rio Saputra. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Manager ULP PLN Sintang, Rio Saputra mengungkapkan masih ada 190 desa di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang belum teraliri listrik. Ada sejumlah faktor, selain infrastruktur, juga termasuk jangkauan PLN.

"Data terlahir akhir tahun 2022, ada 190 desa di Kabupaten sintang yang belum dapat listrik dari PLN. Data kami, kan ada juga yang udah berlistrik tapi bukan dari PLN. Faktornya jangkauan dari PLN," kata Rio, Kamis 23 Februari 2023.

Menurut Rio, PLN akan melistriki sejumlah desa di Kabupaten Sintang secara bertahap. Mengingat jarak antar desa cukup jauh.

"Jadi PLN bakal melistriki secara bertahap karena jarak desa dengan jaringan kami juga cukup jauh jadi pembangunannya bertahap. Infrastruktur jalan juga berpengaruh. Kalau ada yang mau masuk listrik Kami koordinasi dengan tingkat kabupaten atau bappeda setempat," ujar Rio.

BKKBN Apresiasi Penanganan Stunting Kalbar, Sebut Kubu Raya-Sintang Luar Biasa

Pada tahun 2023, Rio belum mengetahui apakah ada rencana perluasan jaringan listrik PLN. Yang pasti kata dia, saat ini tengah dilakukan perluasan jaringan beberapa desa di Kecamatan Tempunak, Kayan Hilir dan Kecamatan Sintang.

"Tahun ini belum keluar, atau desa yang akan dilistriki kita belum dapat listnya. Cuma untuk yang tahun kemarin juga belum selesai 100 persen, ada 6 desa yang harusnya bisa selesai di tahun ini. Ada tempunak, kayan Hilir, kecamtan sintang di kelangsam, cuma belum selesai," ungkap Rio.

Selain kendala infrastruktur, pembahasan tanam tumbuh juga menjadi hambatan. Namun, sejauh ini masih bisa diselesaikan dengan baik berkat kerjasama masyarakat dan pihak desa.

"Kendala lain disisi infrastruktur jalan terutama, juga selama ini tanam tumbuh masih dibantu masyarakat dan desa. Kendala utama infrastruktur dan pembebasan tanam tumbuh karena kita kan ndqk ada ganti rugi, jadi butuh keikhlasan lah dari masyarakat, untuk merelakan terutama pohon produktif sawit karet, kita kerjasama dengan desa dan kecamatan untuk pekbabasan lahan. Selama ini kita lakukan pendekatan. Sebelum kita bangun Kita sosialisasi listrik masuk desa," jelas Rio. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved