Kemiskinan di Kubu Raya Terendah se - Kalimantan Barat

“Modal sosial masyarakat kita yang rukun meski berbeda-beda etnis dan agama. Ada enam etnis besar dan Alhamdulillah bisa harmonis,” ucapnya.

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Prokopim Kubu Raya
Sekda Kubu Raya Yusran Anizam saat mendampingi Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyerah sertifikat pelatihan Peningkatan Kapasitas Rukun Tetangga dan Rukun Warga Kabupaten Kubu Raya di Aula Hotel Dangau Kubu Raya pasar Sabtu 4 Februari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kabupaten Kubu Raya sebagai daerah dengan angka kemiskinan terendah se-Kalimantan Barat dan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Kalbar setelah Kabupaten Ketapang.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kubu Raya berada stabil dan bahkan di atas rata-rata di tingkat provinsi maupun tingkat nasional.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mengatakan pertumbuhan ekonomi tersebut bisa dicapai karena banyaknya investasi yang masuk.

Namun masuknya investasi tidak terlepas dari iklim kondusif yang ada di Kubu Raya.

“Daerah kita banyak investasi yang masuk. Perdagangan dan bisnis bisa berjalan bagus disebabkan situasi dan kondisi Kubu Raya ini yang kondusif,” tutur Yusran Anizam saat memberikan materi pada kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Rukun Tetangga dan Rukun Warga Kabupaten Kubu Raya di Aula Hotel Dangau Kubu Raya pasar Sabtu 4 Februari 2023.

Baca juga: Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan Ingatkan Jangan Mubazir Dalam Penganggaran Saat Musrenbang

Yusran menyebut kondusifnya Kubu Raya menjadi penyebab utama sehingga berbagai potensi yang ada bisa berkembang. Menurut dia, tanpa kondusivitas wilayah, tidak akan ada pihak yang mau berusaha di Kubu Raya. Terkait hal itu, dirinya berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat hingga ke tingkat Rukun Tetangga.

“Hasil kerja siapa ini? Ya tentu hasil kerja kita semua. Kepung bakul semua pihak sampailah di tingkat Rukun Tetangga. Kalau daerah kita tidak kondusif, tidak mungkin ada investasi masuk. Ini buah kerja dari kita semua sampai di tingkat RT,” ujarnya.

Kemudian Sekda Yusran melanjutkan, kondisi masyarakat Kubu Raya yang heterogen namun harmonis juga menjadi faktor penting dalam proses pembangunan daerah.

“Modal sosial masyarakat kita yang rukun meski berbeda-beda etnis dan agama. Ada enam etnis besar dan Alhamdulillah bisa harmonis,” ucapnya.

Lebih jauh Yusran juga bersyukur atas rendahnya angka kemiskinan di Kubu Raya. Bahkan penurunan angka kemiskinan itu terjadi di tengah kondisi resesi ekonomi nasional dan pandemi yang melanda beberapa waktu lalu.

“Yang lebih membanggakan juga atas upaya kita selama ini, Alhamdulillah angka kemikskinan di Kubu Raya sejak 2021 kemarin bisa kita turunkan menjadi yang terendah se-Kalimantan Barat. Dan penurunan itu terjadi di tengah resesi ekonomi nasional dan pandemi,” ungkapnya.

Berbagai pencapaian itu, kata dia, tidak terlepas dari modal sosial di Kubu Raya yang sangat besar.

“Tinggal bagaimana kita mengelola dan mengembangkannya. Nah, bagaimana ini kemudian menjadi tanggung jawab kita secara kepung bakul. Potensi apa yang bisa kita kembangkan,” pungkasnya. (*)

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan Ikut Beratraksi dengan Naga Terpanjang Kedua

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved