Khazanah Islam

Sah atau Tidak Sholat Subuh Tanpa Membaca Doa Qunut ?

Ketentuan membaca Doa Qunut berbeda untuk setiap madzhab, baik itu Syafi'i, Hambali, Maliki dan Hanafi.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id / sid / network tribunnews
Hukum membaca Doa Qunut berdasarkan Madzah dan doa pengganti jika lupa atau tidak hafal. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - doa qunut dibaca setiap kali menunaikan Sholat Subuh pada rakaat kedua setelah i'tidal.

Ketentuan membaca doa qunut berbeda untuk setiap Madzhab, baik itu Syafi'i, Hanbali, Maliki dan Hanafi.

Sebagian Muslim ada yang Sholat Subuh dengan membaca doa qunut namun sebagian yang lainnya tanpa doa qunut.

Lalu apakah Sholat Subuh tanpa membaca doa qunut tidak sah Sholatnya ?

doa qunut merupakan anjuran untuk dilaksanakan dalam Madzhab Syafi'i, hukumnya sendiri adalah Sunnah.

Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa meninggalkan membaca doa qunut tidak jadi penyebab batalnya Sholat.

Kecuali ada bagian syarat dan rukun Sholat tidak terpenuhi, seperti tidak membaca Surah Al-Fatihah dalam Sholat.

Baca juga: doa qunut Subuh Sendiri dengan Bacaan atau Lafaz yang Ringkas Arab dan Latin Jika Tertinggal Masbuk

Begitu juga menurut padangan Madzhab Maliki membaca doa qunut itu juga dianjurkan.

Sedangkan bagi Madzhab Hanbali dan Hanafi membaa doa qunut tidak dianjurkan, makanya tidak heran jika ada sebagian umat Muslim di dunia yang Sholat Subuh tanpa membaca doa qunut.

Untuk bagi yang memang tidak membaca doa qunut karena mengikuti satu diantar Madzhab tentunya itu tidak ada masalah.

Sebaliknya bagi yang tidak membaca doa qunut karena lupa atau tidak hafal dengan doa qunut tentu ada dalam syariat untuk menggantinya.

Apabila tidak hafal bisa diganti dengan Doa lainnya yang sangat pendek dan mudah dihafalkan.

Doa pengganti doa qunut sebagai berikut :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar."

Artinya :

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Al-Baqarah: 201).” (HR Bukhari).

Sedangkan untuk yang lupa yaitu dengan melakukan Sujud Sahwi yang dilakukan sebelum salam.

Baca juga: Doa Sujud Sahwi yang Dilakukan Saat Lupa Gerakan Shalat

Bacaan Sujud Sahwi

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man la yanamu wa la yashu (Mahasuci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa).”

Artinya: Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.

Mengerjakan jika lupa membaca doa qunut, jadi sebelum salam terakhir maka lakukan sujud sebanyak dua kali dengan membaca Doa Sujud Sahwi.

Bacaan Sujud Sahwi dibaca tiga kali dalam setiap kali sujud.

doa qunut Sholat Subuh

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

"Allahummah diinii fiiman hadait. Wa 'aafinii fiman aafait. Watawallanii fiiman tawallait. Wabaariklii fiimaa a'thait. Waqinii birahmatika syarra maa qadlait. Fa innaka taqdlii walaa yuodlaa 'alaik. Wa-innahu laa yadzillu man waalait. Walaa ya'izzu man aadait. Tabaarakta rabbanaa wata 'aalait. Falakal hamdu 'alaa maa qadlait. Astaghfiruka wa-atuubu i laik. Washallallaahu'alaa sayyidinaa muhammadin nabyyil ummiyyi wa-'alaa aalihi washahbihii wasallam."

Artinya : 

“Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan."

"Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau."

"Maka bagi Engkau segala puji atas yang Engkau hukumkan, aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau, dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”

Cek berita dan artikel lainnya seputar Khazanah Islam dengan mudah di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved