Rekam Jejak Calon Ketum PSSI dari Erick Thohir, LaNyalla Mattalitti, Doni Setiabudi dan 2 Lainnya

erikut ini daftar rekam jejak  calon Ketua Umum PSSI Priode 2023-2027 yang sudah mendaftarkan diri.

Editor: Jimmi Abraham
KOMPAS
Menteri BUMN, Erick Thohir, tiba di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1/2023), untuk mendaftar sebagai calon ketua umum PSSI. Artikel ini berisi Jadwal dan Tahapan Pemilihan Ketua Umum PSSI 2023-2027. 

Ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) 2006-2014. Erick juga memiliki saham di klub basket NBA, Philadelphia 76ers, pada 2012-2013.

Di dunia sepak bola, Erick Thohir membeli saham DC United klub sepak bola asal AS yang berkompetisi di MLS atau Liga Utama AS dan Kanada sekitar 2012.

Enam tahun kemudian, ia melepas kepemilikan sahamnya di DC United.

Di 2013, Erick membeli 70 persen saham Inter Milan dan hingga saat ini masih menjadi pemegang saham mayoritas klub raksasa Serie A Italia itu.

Shin Tae-yong Dievaluasi, Nasib Pelatih Timnas Indonesia Ada di Tangan Ketum PSSI

2. La Nyalla Mattalitti

Saat ini, La Nyalla Mattalitti menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) di Provinsi Jawa Timur periode 2019-2024.

La Nyalla Mattalitti bukan nama baru di kalangan penggemar sepak bola Indonesia.

Dia pernah memimpin induk sepak bola Indonesia itu sebagai wakil ketum PSSI 2013-2015 dan ketum PSSI periode 2015-2016.

Menurutnya, ia mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketum PSSI 2023-2027 untuk membayar utangnya kepada para pemilik suara atau voter yang memilihnya di masa lalu.

"Saya masih mempunyai utang untuk menyelesaikan tugas-tugas dari voter yang meminta saya menjadi ketua umum (pada tahun 2015)," kata La Nyalla di Kantor PSSI di GBK Arena, Jakarta, Jumat (13/1/2023), dilansir Tribunnews.

Dikutip dari Kompas.com, Menpora Imam Nahrawi pernah memberi sanksi administratif dan membekukan seluruh kegiatan PSSI pada 2015.

Pembekuan PSSI oleh Kemenpora terjadi karena federasi itu tidak menanggapi tiga surat teguran tertulis yang sudah dikirimkan.

Surat itu berisi teguran kepada PSSI yang tidak mengikuti rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tidak meloloskan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya ke kompetisi Indonesia Super League 2015.

Dampak tindakan itu, FIFA menilai pemerintah mengintervensi PSSI, lalu mencabut keanggotaan PSSI pada 30 Mei 2015.

Sanksi dari FIFA baru berakhir tiga hari setelah pembekuan PSSI dihentikan pada 10 Mei 2016.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved