Berstatus Sebagai Menpora Zainudin Amali Jelaskan Tujuannya Maju Sebagai Calon Waketum PSSI

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Salah satu nama bakal calon wakil ketua umum PSSI adalah Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Zainudin Amali dipastikan telah menyerahkan berkasnya sebagai calon wakil ketua PSSI pada Senin 16 Januari 2023 bersama 19 delegasi lainnya.

Menpora ini  mengaku sudah mendapat izin dari Presiden RI Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi sebagai calon wakil ketua umum PSSI.

Nama Zainudin Amali diketahui mengejutkan publik karena masuk dalam daftar calon wakil ketua umum PSSI.

Menpora akan bersaing dengan beberapa mantan pesepak bola lainnya seperti Ratu Tisha, Ahmad Riyadh, Yunus Nusi, dan Ponaryo Astaman.

• Update Daftar Calon Ketum, Waketum dan Exco PSSI: Ada Nama Bambang Pamungkas Hingga Raffi Ahmad

Kabar munculnya nama Menpora di bursa calon wakil ketua umum PSSI memang menjadi kejutan besar bagi publik, bahkan setelah namanya muncul di media sosial.

Zainuddin Amari juga mengatakan, keputusan tersebut bukan tanpa alasan.

Menurutnya, seiring berjalannya waktu, ia didorong untuk mencalonkan diri dan berharap bisa membuat sepak bola Indonesia kembali berkembang.

 “FIFA dan AFC juga sudah mendorong untuk melakukan transformasi dan nyambung dengan keinginan teman-teman beberapa klub dan asprov (asosiasi provinsi) yang bertanya ke saya kenapa saya tidak serius yang menyangkut hajat hidup orang banyak ini?,” ujar Zainudin Amali kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa 17 Januari 2023.

• Dukungan Penuh, Erick Thohir Resmi Maju di Pencalonan Ketua Umum PSSI 2023

“Saya berpikir dan memutuskan itu dan dengan beberapa bahwa ini harus dan sepertinya saya harus masuk,” ucapnya.

Namun, sebagai Menteri ia mengaku tak bisa mengambil keputusan tanpa izin terlebih dahulu.

Untuk itu, Amali mengaku telah meminta izin ke Presiden Jokowi.

Ia mengaku mendapatkan restu untuk mengajukan diri sebagai bakal calon waketum PSSI.

“Tetapi kan saya sebagai Menteri tidak mungkin sendiri jadi saya harus izin, meminta izin tentunya ke Presiden."

"Saya meminta izin dan diizinkan tapi itu kan belum tentu terpilih karena prosesnya masih panjang masih sampai 16 Februari,” kata Amali.