Imlek dan Cap Go Meh

Tak Hanya Hiasan Imlek! Sejarah dan Makna Penting Lampion Sebagai Simbol Keberuntungan

Tak hanya sekadar hiasan, ternyata Lampion mempunyai makna penting dalam perayaan Imlek atau Tahun Baru China.

Editor: Rizky Zulham
NET/ISTIMEWA
Tak Hanya Hiasan Imlek! Sejarah dan Makna Penting Lampion Sebagai Simbol Keberuntungan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tak hanya sekadar hiasan, ternyata Lampion mempunyai makna penting dalam perayaan Imlek atau Tahun Baru China.

Adapun Tahun Baru Imlek 2023 jatuh pada hari Minggu 22 Januari 2023.

Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan pemasangan lampion warna merah di sejumlah tempat, di antaranya tempat ibadah, kawasan pecinan, pinggir jalan, dan area publik lainnya.

Rasanya mungkin tidak akan lengkap jika Imlek dirayakan tanpa semarak lampion tersebut.

Warga Tionghoa juga banyak yang berburu lampion untuk dipasang di rumah masing-masing.

Apa Itu Angpao, Berapa Isi Uang Angpao dan Siapa yang Boleh Terima Angpao?

Ternyata, lampion atau lentara khas China tersebut bukan sekadar dekorasi biasa.

Lampion memiliki nilai sejarah serta mengandung makna filosofis yang dipercaya oleh warga Tionghoa.

Sejarah lampion

Dosen Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Prihantoro mengatakan, lampion mulanya adalah alat penerangan masyarakat China sejak ribuan tahun yang lalu.

Tepatnya, pada masa Dinasti Han Barat yang memimpin pada periode 206 Sebelum Masehi hingga 9 Masehi, serta Dinasti Han Timur periode 25–220 Masehi.

Alat penerangan tersebut kemudian diberi pelindung dari kertas di seluruh sisinya agar tidak mudah mati tertiup angin.

“Lampion ini sudah beribu-ribu tahun, artinya memang tradisi di China. Awalnya, semacam lampu penerangan, kemudian supaya tidak mati karena angin mereka tutup di sampingnya, itu dari sisi sejarahnya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/01/2022) melalui sambungan telepon.

Dalam perjalanannya, lanjut Fahmi, lampion diadopsi para biksu. Para pemuka agama tersebut menjadikan lampion sebagai bagian dari tradisi kegiatan keagamaan.

“Kemudian lampion berkembang di China dan diadopsi oleh para biksu menjadi bagian dari tradisi keagamaan,” imbuhnya.

Senada dengan Fahmi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Provinsi DKI Jakarta Glenn Wijaya mengatakan awal mula kemunculan lampion adalah pada era Dinasti Han Barat dan Dinasti Han Timur.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved