Selain Pengapuran Tulang Teler, Nikita Mirzani Juga Disebut Idap Penyakit Langka

Selain megalami pengapuran di tulang leher, ternyata artis peran Nikita Mirzani juga disebut mengidap penyakit langka.

Editor: Rizky Zulham
Instagram/@nikitamirzanimawardi_172
Selain Pengapuran Tulang Teler, Nikita Mirzani Juga Disebut Idap Penyakit Langka. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Selain megalami pengapuran di tulang leher, ternyata artis peran Nikita Mirzani juga disebut mengidap penyakit langka, autoimun.

Artis Nikita Mirzani dijadwalkan menjalani operasi untuk mengatasi pengapuran tulang leher di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat 6 Januari 2023.

"Ini habis dari Polres Metro Jakarta Selatan mau langsung balik lagi ke rumah sakit," kata Nikita Mirzani saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis 5 Januari 2023.

"Karena harus dirawat besok, observasi dan segala macam," imbuh wanita yang kerap disapa Nyai ini.

"Besok kan pagi-pagi harus dioperasi, harus puasa dan lain-lain," ujar Nikita Mirzani lagi.

Kabar Nikita Mirzani Terbaru - Kini Alami Infeksi Kulit hingga Kelakuannya Usai Dinyatakan Bebas

Sebagai informasi, Nikita beberapa waktu lalu dilarikan ke Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan karena masalah pengapuran pada tulang leher.

Kasi Intel Kejari Serang Kota Rezkinil Jusar mengatakan bahwa Nikita Mirzani dilarikan ke rumah sakit pada Kamis, 22 Desember 2022.

Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Premier Bintaro, Nikita Mirzani diperiksa di RSUD dr Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang.

Seperti yang diutarakan kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid.

"Itu harus segera dilakukan operasi, jadi rekomendasi dokternya adalah harus dioperasi," ujarmnya.

"Bahkan ada autoimun kalau enggak salah," tambah kuasa hukum Nikita, saat ditemui di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat 23 Desember 2022.

"Karena ini kalau enggak dioperasi bahaya di (tulang) belakangnya dia, terjadi pergeseran," tambah Fahmi Bachmid.

Fahmi mengatakan, Nikita harus menjalani terapi sebagai perawatan sebelum menjalani operasi.

"Kalau tidak dioperasi dalam waktu dekat, harus dilakukan sejenis terapi supaya dia tidak semakin berbahaya kondisi kesehatannya," jelas Fahmi.

Terbongkar Penyebab Dito Mahendra 4 Kali Mangkir Sidang Kasus Nikita Mirzani

Jika tidak terapi, penyakit pengapuran Nikita Mirzani akan semakin parah dan nantinya bisa mengakibatkan kelumpuhan.

"Yang terjelek menurut dokter itu bisa keadaan lumpuh."

"Siapa yang mau bertanggung jawab? Saya tidak mau," kata Fahmi Bachmid.

Bahaya Pengapuran Tulang yang Perlu Diketahui

Radang sendi osteoarthritis merupakan penyakit yang sangat umum dialami oleh orang Indonesia.

Setidaknya, ada lebih dari 2 juta orang Indonesia yang menderita radang sendi per tahunnya.

Osteoarthritis diketahui menjadi salah satu penyebab utama seseorang mengalami kelumpuhan bila peradangan sendi yang dialami tidak ditangani secara serius dalam jangka waktu yang lama.

Sehingga membuat penderita sulit untuk beraktivitas secara normal.

Walaupun penyakit radang sendi ini merupakan penyakit umum yang banyak dialami oleh orang Indonesia.

Namun, masih banyak orang-orang di luar sana yang masih menganggap sepele bahaya dari jenis penyakit sendi satu ini.

Padahal, bila Anda tidak menangani penyakit osteoarthritis dengan serius.

Hal ini bisa membahayakan kesehatan Anda dan memicu berbagai komplikasi penyakit lainnya antara lain:

- Gangguan Tidur.
- Gangguan Kecemasan.
- Depresi.
- Kematian jaringan tulang.
- Infeksi pada sendi.
- Saraf terjepit pada tulang belakang.

Senyum Nikita Mirzani Usai Resmi Dinyatakan Bebas dari Laporan Dito Mahendra

Keenam komplikasi penyakit di atas bisa dipicu oleh pengapuran sendi yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Lantaran, Anda tidak bisa menjalani rutinitas sehari-hari secara normal seperti sedia kala akibat terbatasnya gerakan yang bisa dilakukan oleh tubuh.

Alhasil, membuat psikis Anda menjadi terganggu atau stres.

Bahkan, jika penyakit radang sendi ini menyerang tulang belakang dan tidak ditangani secara serius dapat menyebabkan saraf terjepit.

Tentunya, hal ini bisa menyebabkan kelumpuhan permanen apabila penekanan pada saraf cukup besar dan memicu gangguan motorik saat berjalan.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved