Bupati Paolus Hadi Terus Nyalakan Semangat Sabang Merah Untuk Jadikan Sanggau Maju dan Terdepan

Terkait capaian tahun 2023, lanjut PH sapaan akrabnya, mimpi indah Sanggau yang selama ini menjadi rencana pembangunan daerah.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Bupati Sanggau, Paolus Hadi, Selasa 3 Januari 2023/Istimewa 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengatakan bahwa untuk menjadikan Sanggau maju dan terdepan, semangat Sabang Merah (Sanggau bangga mengukir sejarah) harus terus dinyalakan di tahun 2023 ini.

"Dipuncak masa terakhir kami, saya berharap semangat ini terus ada. Kita punya banyak simbol yang baik yang sudah kita bangun ditempat ini. Dan sekarang kan kalau mau bicara indeks kesejahteraan itu salah satunya adalah kita bicara kebahagiaan. Dan kalau bicara kebahagiaan itu kan macam-macam ya, orang juga ingin refreshing, dan mungkin dari kampung data ke Sanggau merasa enak," katanya, Selasa 3 Januari 2023.

Kalau bicara tempat wisata, lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Sanggau itu, ada beberapa tempat wisata yang harus dibangun lagi.

Dan di Kota Sanggau ini harus terlihat menyenangkan, karena pasti ada tujuan orang yang ingin ke ibu kota Kabupaten.

Mudah-mudahan kedepan perhotelan juga semakin berkembang, dan sekarang juga ada taman Sabang merah, ada taman arong belopa atau alun-alun, ada juga Kabana, dan kawasan istana surya negara yang sudah baik, dan ada beberapa taman kecil.

Bupati Paolus Hadi Resmikan Lapangan Tembak Sanika Satyawada Polres Sanggau

"Mungkin di beberapa Kecamatan juga, tempat wisata kita juga harus dibangun," tuturnya.

Mudah-mudahan kedepan, aturan juga mumpuni untuk mempercepat proses-proses perizinan masyarakat. Dari semua itu, tentu juga tergantung dengan para pelayan masyarakat, yaitu ASN.

"Sekarang juga kita sudah dituntut untuk inovasi. Mudah-mudahan tertata dengan baik, dan tahun berikutnya evaluasi lagi sampai dengan 2024,"ujarnya.

Terkait capaian tahun 2023, lanjut PH sapaan akrabnya, mimpi indah Sanggau yang selama ini menjadi rencana pembangunan daerah.

Singkatnya mudah saja yaitu ada tujuh mimpi yang tertuang dalam seven brand image Sanggau, yang ingin dicapai dan itu sudah berjalan sampai hari ini.

Pertama Sanggau sehat, tantangan berikutnya soal stunting, dimana Kabupaten Sanggau masih cukup tinggi angka stuntingnya.

Jadi diakuinya harus terus dikerjakan di tahun 2023 ini agar angka stunting ini berkurang, karena target tahun 2024 secara nasional harus 14 persen.

"Sanggau, masih berkisar diantara 23 persen, kita harus turunkan. kemudian kita juga akan memastikan rumah sakit kita yang baru, bisa ada rawat inap disana. Dan juga kualitas SDM nya, tenaga dokternya harus juga bisa kita penuhi. Apalagi tantangannya adalah kita ingin RS Sanggau menjadi tipe B, kalau bicara Sanggau sehat sebenarnya juga bicara soal preventif. Bagaimana si supaya tantangan hari ini, ternyata orang Sanggau ini banyak penyakit yang tidak menular. Makanya semboyan rumah sakit kita ini mendorong supaya penyakit tidak menular ini menjadi fokus penanganannya. Contohnya, jantung, diabet, dan seterusnya," ujarnya.

Kemudian, kalau bicara Sanggau bersih, PH mengaku senang lantaran pengelolaan kebersihan di Sanggau cukup baik, target tahun depan mudahan-mudahan Sanggau punya tempat pembuangan sampah yang baru.

"Karena itu penting, dan juga ada beberapa kecamatan yang memang belum, kita akan dorong. Walaupun yang utama juga, soal kesadaran masyarakat. Saya lihat kesadaran sudah baik, tinggl terus ditingkatkan. Cuman tantangannya adalah masih ada yang buang sampah di sungai. Itu yang masih belum ada pemahaman baik di masyarakat. Karena dipikirnya, sungai mengalir, maka disitulah dia buang sampahnya. Ini masih PR untuk saya," tegasnya.

Berikutnya, kalau bicara Sanggau tertib, untuk ASN, tentu harus memulai dengan sistem dan siap dengan digitalisasi untuk menuju Sanggau yang lebih tertib kedepan.

Tentu dari sisi administrasi, dari reformasi birokrasinya, penanganan-penanganan hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran hukum, pengurangan atau penguatan supaya dengan digitalisasi, mudah-mudahan korupsi juga bisa dihindari.

"Kemudian bagaiman kita juga berstandar dengan secara nasional, arahannya sudah ada, sistemnya juga sudah dibangun. Tahun 2023 harus kita matangkan, termasuk kualitas ASN kita. Kalau untuk masyarakat, yang paling sederhana ya kita coba bagaimana si tertib lalu lintas," tuturnya.

Kalau bicara Sanggau terang, memang kalau bicara kewenangan, tidak tanggungjawab langsung dari Pemda. Karena ada di pusat untuk bagaimana memastikan seluruh daerah teraliri dengan listrik.

"Tapi hari ini kita terus meningkat, tinggal mungkin 23 persen lagi yang belum, ini menjadi tantangan kita. Puji tuhan pemerintah pusat terus mendorong supaya ada dukungan terhadap desa dan dusun yang belum berlistrik," katanya.

"Mudah-mudahan di tahun 2023 ini kita akan terus menguranginya, kita selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan juga PLN. Tapi kalau bicara kewenangan kita, cobalah kota Sanggau ini harus kita indahkan, memang kota yang bagus adalah ketika bisa dinikmati juga dari sisi terangnya, demikian juga ibu kota kecamatan dan bahkan desa, cobalah terus ditingkatkan. Terutama lampu-lampu jalan kan, masih banyak juga yang masih belum terpenuhi, itu kewenangan kita, daerah," tambahnya.

Lalau jika berbicara kemajuan infrastruktur, ada 1001 KM jalan yang menjadi tanggungjawab daerah, ditambah juga dengan Provinsi dan desa.

"Saya lihat itu yang menjadi fokus, beberapa tahun terakhir ini memang sebagian besar anggaran untuk belanja modal itu. Jalan dan jembatan, dan itu memang mahal. Apalagi daerah kita ini daerah perkebunan, tidak bisa hanya membangun jalan aspal dengan aspal goreng, jadi harus sudah standar bagaimana untuk jalan yang dilalui kendaraan membawa TBS atau yang dilalui tronton,"ujarnya.

Lanjutnya, ini yang cukup berat, karena membangun jalan seperti itu tidak murah. Mudah-mudahan di Sanggau tak ada lagi jalan yang tidak tertembus untuk bisa kendaraan roda empat.

"Memang saya tahu kendalanya kalau musim hujan pasti ada masalah. Tapi kita berusaha mengurangi terus setiap tahun di daerah-daerah yang memang transfortasinya masih sulit," tegasnya.

Belum lagi infrastruktur yang berkaitan dengan telekomunikasi, jaringan internet.

Di Kabupaten Sanggau masih ada tantangan juga untuk itu, sekarang kalau mau menuju digitalisasi, infrastruktur itu harus juga terpenuhi, dan itu ada kewenangan pusat didalamnya.

"Nah kita harus terus berkoordinasi. Dan infrastruktur lain yang berkaitan dengan fasilitas umum masyarakat, kebudayaan didalamnya juga, infrastruktur yang menjadi simbol-simbol daerah juga, terus kita bangun juga itu," jelasnya.

Tapi lanjutnya, banyak juga yang masih harus menjadi PR, menurutnya untuk penguatan disisi SDM nya Sanggau pintar itu.

"Kita terus meningkat, kita targetkan supaya orang Sanggau ini bisa minimal tamat SMP rata-rata, karena umur 25 keatas kita ini masih baru tamat kelas 6 SD. Tapi dibawah umur itu, sekarang rata-rata sudah banyak yang ke sarjana. Dan ini harus kita dukung juga dengan perguruan tinggi yang kita punya di daerah. Mudah-mudahan PSDKU Sanggau kedepan semakin maju. Kalau SD, SMP kewenangan kita, dan SMA kewenangan Provinsi tapi masih kontrol kita juga, jangan sampai anak-anak banyak putus sekolah, dan menikah muda," harapnya.

Kalau bicara pengembangan imam dan kebudayaan, sudah luar biasa. Rumah-rumah ibadah disupport, dan juga bagaimana pemenuhan guru agama juga didorong, jangan sampai ada sekolah yang tak ada guru agama nya.

"Dan kalau bicara kebersamaan, disitu kita bisa melihat bukti bahwa ada budaya, ada iman, akhirnya Sanggau ini termasuk daerah yang menurut saya cukup kondusif dan baik, kebersamaan juga cukup baik,"katanya.

Begitu juga, gotong royong, itu harus terus ditingkatkan. Karena itu sebagai simpul dari tujuh mimpi Sanggau yang selama ini menjadi rencana pembangunan daerah.

Banyak peran dan tak bisa hanya pemerintah sendiri, jadi bagaimana peran pihak swasta, bagaimana peran perusahaan, dan masyarakat itu sendiri harus terlibat banyak hal. Tapi Sanggau ini cukup baik, banyak keterlibatan masyarakat.

Sementara terkait jalan provinsi di Kabupaten Sanggau, PH berharap agar diprioritaskan nantinya, terlebih juga tak begitu banyak. Walaupun setiap tahun memang selalu ada anggaran untuk perbaikan ruas jalan provinsi tersebut.

"Cuma sekali lagi, kalau standar aspal goreng pasti sudah tuntas. Tapi karena ini standar jalan yang untuk beban berat, ya cukup mahal per kilo meternya," ujarnya.

PH sapaan akrabnya juga menambahkan, perlunya dilakukan evaluasi apa yang sudah kita lakukan di tahun 2022, apa yang sudah dibuat.

"Kalau dari sisi pemerintah kita masih ada waktu untuk memastikan bahwa hal-hal yang belum kita tuntaskan, harus kita coba selesaikan di tahun-tahun yang akan datang, terutama tahun 2023. Tapi kalau kehidupan, pribadi kita ya tetap menjadi orang yang ingin maju, ingin berkualitas. Sehingga tahun 2023 itu, harapannya apa yang masih menjadi kelemahan kita, ya perbaiki," pungkasnya. (*)

Bupati dan Kapolres Sanggau Resmikan Lapangan Tembak Sanika Satyawada

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved