Khazanah Islam

Kisah Ketabahan Sahabat Nabi Muhammad SAW dalam Awal Periode Dakwah di Makkah

Tak hanya itu ketabahan yang kuat dan membaja mampu memberikan kekuatan kepada Nabi Rasulullah dalam menghadap sejumlah tantangan.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Kesetian para keluarga dan sahabat memiliki kontribusi yang besar terhadap perjuangan dakwah Nabi Muhammad di Mekkah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kesetian para keluarga dan sahabat memiliki kontribusi yang besar terhadap perjuangan dakwah Nabi Muhammad di Mekkah.

Tak hanya itu ketabahan yang kuat dan membaja mampu memberikan kekuatan kepada Nabi Rasulullah dalam menghadap sejumlah tantangan.

Beberapa di antaranya sahabat dan keluarga tersebut di antaranya sebagai berikut :

Khadijah binti Khuwailid

Khadijah binti Khuwailid adalah istri Nabi Muhammad yang selalu mendukung dakwah Rasulullah.

Khadijah selalu mendukung dakwah Nabi dengan harta benda, jiwa dan raga.

Siapa Sahabat Nabi Muhammad yang Dikenal Sebagai Assabiqunal Awwalun

Banyak harta bendanya yang digunakan untuk kepentingan dakwah Nabi Muhammad bahkan Khadijah banyak menghadapi ancaman dan cacian dari kaum Kafir Quraisy.

Mereka menyuruh Khadijah agar mau membujuk Nabi Muhammad SAW menghentikan dakwahnya. Namun bujukan itu ditolaknya.

Ketabahan Abu Bakar

Abu Bakar adalah salah satu sahabat yang selalu mendampingi Nabi Muhammad SAW Bahkan, sering pergi ke masjid bersama-sama untuk menunaikan ibadah
shalat dan menyeru untuk memeluk agama Islam kepada kaum kafir Quraisy.

Pada suatu hari Abu Bakar meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk menyeru kepada kaum kafir Quraisy supaya mereka insaf dan mengikuti seruan Allah dan utusan-Nya.

Setelah mendapat izin, Abu Bakar lalu berdiri di tengah-tengah masjid dan berkhotbah dengan suara lantang,

berseru kepada kaum kafir Quraisy supaya mengikuti seruan Allah Swt. dan utusan-Nya, Nabi Muhammad Saw.

Tetapi apa tanggapan kaum kafir Quraisy? Mereka memukuli Abu Bakar sehingga jatuh karena tidak kuat menahan pukulan-pukulan mereka.

Ketika mencoba melarikan diri, dengan segera ia ditangkap oleh Utbah bin Rabi’ah dan dipukuli lagi.

Akhirnya Abu Bakar ditolong oleh orang-orang dari keturunan keluarga Taimi yang kebetulan lewat dan dibawa ke rumah ayahnya Abu Quhafah.

Dengan takdir Allah SWT tidak beberapa lama kemudian sembuhlah Abu Bakar dari luka lukanya itu.

Ketabahan Keluarga Sumayah

Bagaimana perasaanmu ketika melihat orang yang disiksa di bawah sinar matahari?

Itulah salah satu siksaan yang dialami oleh sahabat Nabi Muhammad Saw. yang bernama Yasir.

Yasir adalah suami dari Sumayah. Mereka sekeluarga disiksa oleh majikannya yang bernama Abu Jahal.

Mereka diikat, kemudian diseret, dan dijemur di panas matahari beralaskan pasir yang dibakar.

Arti Gugatan dalam Peradilan Islam Materi Ajar Fiqih Kelas 11 Madrasah Aliyah

Ketabahan Arqam bin Abil Arqam

Arqam bin Abil Arqam adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad Saw. yang kuat iman dan pendiriannya.

Ini dibuktikan dengan rumah tempat tinggalnya menjadi pusat dakwah Nabi Muhammad Saw. secara sembunyi-sembunyi.

Melalui pusat dakwah dirumahnya bertambahlah pengikut dakwah Nabi Muhammad Saw.

Arqam bin Abil Arqam sering mendapat ancaman dan bujukan dari kaum

kafir Quraisy agar meninggalkan ajaran Islam. Arqam bin Abil Arqam tetap tabah dan menjadi pengikut setia Nabi Muhammad Saw. bahkan ikut hijrah ke Madinah meninggalkan rumah dan harta bendanya yang melimpah.


Ketabahan Bilal bin Rabbah

Bilal bin Rabbah adalah seorang hamba sahaya yang berasal dari Abessinia (Ethiopia).

Dia dibeli oleh Umayah bin Khalaf, salah seorang pemuka kaum kafir Quraisy dan penantang dakwah Islam.

Bilal bin Rabbah merasa tertarik untuk mengikuti dakwah Nabi Muhammad Saw.

Setelah mengikuti Nabi dalam berdakwah, dia menyatakan diri sebagai seorang muslim.

Umayah bin Khalaf sangat marah mendengar berita itu. Dia menyiksa dan memaksa Bilal bin Rabbah agar kembali kepada kepercayaan menyembah berhala.

Bilal dicambuk berkali-kali bekas luka cambukan merata di tubuhnya. Beliau menahan sakit sambil berucap, “Ahad…Ahad...Ahad.”

Umayah lalu menjemur Bilal di panas terik matahari, kemudian di atas perutnya diletakkan batu besar.

Akan tetapi, siksaan itu tidak sedikit pun mampu memengaruhi akidah yang diyakininya.

Ketika penyiksaan itu berlangsung, Bilal dengan tegas menyatakan pendiriannya dan dengan suara terputusputus mengucapkan lagi kata-kata, “Ahad...Ahad...Ahad.” (*)

Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Ibtidaiyah Kelas 4 Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.

Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved