Juara di Kalbaria 2022, Bupati Muda Jelaskan Manfaat Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol
Muda kembali mempertegas, Geo Portal melupakan upaya pihaknya untuk lebih mempercepat berbagai pelayanan yang ada di Kubu Raya.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Beberapa waktu lalu pemerintah provinsi Kalimantan Barat ( Kalbar ) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan ( Balitbang ) Provinsi Kalbar, telah sukses menyelenggarakan Kalimantan Barat Innovation Award atau KALBARIA 2022.
Ajang yang digelar dua tahun sekali ini, merupakan perhelatan tingkat provinsi untuk memberi penghargaan kepada pemerintah daerah, serta masyarakat secara individu maupun kelompok, yang sudah berhasil sebagai pengembang sebuah karya nyata (inovasi) yang telah diterapkan, teruji dan terbukti kemanfaatannya.
Berbagai kategori perlombaan inovasi turut disertakan dalam perhelatan ajang KALBARIA, satu di antaranya yakni Inovasi Daerah Kabupaten/Kota.
Dimana Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kubu Raya (BAPPEDA LITBANG) berhasil mendapat peringkat pertama kategori inovasi daerah kabupate/kota, dengan produk inovasi berbasis portal informasi digital “Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol”.
Untuk itu, pada Rabu 21 Desember 2022, Tribun Pontianak akan mengulas Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol melalui Tripon Cast dengan mengundang langsung Bupati KKR, Muda Mahendra dan Kepala Bidang PPID Bappeda Litbang KKR, Feri Setioko, yang dipandu oleh Host Triponcast, Virghie Dynaz.
• Bupati Muda Ajak Mahasiswa Tingkatkan Respon Adaptasi dan Inisiatif
“Ini berawal dari tugas kami di Bappeda Litbang terkait dengan perencanaan, tentunya kami membutuhkan data informasi yang akurat, mudah diakses dan dapat dipertanggung jawabkan. Tentunya juga terkait dengan perkembangan teknologi saat ini sudah eranya revolusi 4.0 menuju 5.0,” ujar Kepala Bidang PPID Bappeda Litbang KKR, Feri Setioko, di Tripon Cast saat menjelaskan awal mula dibentuknya Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol.
Dia melanjutkan, tentu ini mendorong pemerintah daerah untuk dapat memanfaatkan teknologi guna menjawab kebutuhan di daerah.
Hal tersebut juga merupakan tantangan bagi pihaknya untuk dapat memanfaatkan teknologi yang ada, agar bisa menemukan solusi dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, khususnya terkait dengan perencanaan pembangunan di daerah.
“Hasil diskusi juga dengan Pak Bupati yang sudah dari awal hingga bisa sejauh ini,” paparnya.
Menurut penuturannya, pada proses pembuatan Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol, pihaknya terlebih dahulu mendesain secara umum, yang kemudian didiskusikan dengan Bupati KKR.
“Dan alhamdulillah kami didukung sampai sejauh ini. Sehingga apa yang kami rencanakan itu juga banyak di sempurnakan oleh Pak Bupati, sehingga bisa terwujud seperti ini,” jelasnya.
Ditanyai soal manfaat apa yang bisa masyarakat dapatkan dari inovasi berbasis digital tersebut, Feri menjelaskan, karena prinsipnya kempong bakol, masyarakat dapat mengakeses berbagai informasi yang ada pada pemerintah.
Sebab segala informasi yang dibutuhkan masyarakat terintegrasi didalam Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol.
“Karena semua data bergerak. Dari pemerintah dari level perangkat daerah, di desa, mitra-mitra pembangunan, instansi vertikal pemerintah juga pemerintah provinsi. Semua data terintegrasi,” jelasnya.
“Dengan demikian tidak ada data yang tertinggal, masyarakat juga yang dulu tidak terakses, sekarang menjadi lebih terakses, yang tidak terbuka menjadi terbuka. Dan memudahkan pimpinan untuk mengambil kebijakan,” timpalnya.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendra menambahkan, mudahnya Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol merupakan upaya pemda KKR untuk membuka sesuatu yang tadinya tidak terdata, sekarang menjadi terdata. Tadinya pelayanan kepada masyarakat tidak terakses, sekarang menjadi terakses.
Menurut Muda, dengan adanya inovasi ini dapat memudahkan pemda dalam pemeetaan demografi masyarakat KKR. Misalnya kelompok lansia, sebaran suatu penyakit, pemukiman yang berhak mendapatkan bantuan bedah rumah.
Sehingga berbagai program pemerintah dapat tersalur tepat sasaran.
“Jadi kerja kita terukur, kan Desa kita banyak ada 100 lebih. Di setiap Desa itu ketawan mana yang masih tersisa (rumah tidak layak) sehingga kita tiap tahun itu jelas (program bantuan) mana yang wcnya masih tidak layak,” jelasnya.
Menyoal digitalisasi di Kubu Raya, kata Muda, penerapan sistem digital sudah hampir dilakukan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kubu Raya. Bahkan di tingkat Desa Kubu Raya sudah menggunakan sistem non tunai.
“Pelayanan perizinan, pelayanan capil. Sekarang akte kelahiran misalnya, tidak perlu orang ngurus manual, karena sekarang semua langsung dikirim pakai digital ke puskesmas-puskesmas. Jadi orang lahir, bahkan Ibunya belum pulangpun akte lahirnya sudah sampai,” katanya.
Muda kembali mempertegas, Geo Portal melupakan upaya pihaknya untuk lebih mempercepat berbagai pelayanan yang ada di Kubu Raya.
“Kalau bahasa kita bisa dirasakan langsung, dari seluruh sektor ya terutama, peternakan, perikanan, pertanian. Nah ini semua akan terhimpun dan mudah bagi kita membuat apa yang tidak layak menjadi layak, apa yang tidak tersentuh tadi menjadi tersentuh,” imbuhnya.
Menutup perbincangan, Muda memberikan closing statment. Kata Muda, jelas inovasi berbasis digital adalah kebutuhan hari ini dan masa depan. Terlebih pemerintah juga memiliki peran untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa. Sehingga persiapan yang dilakukan saat ini, seperti halnya Geo Portal, diharapkan dapat meningkatkan kualitas penerus bangsa di masa yang akan datang.
“Kita mempersiapkan generasi, yang kita siapkan itu seperti apa, harus dengan data, harus dengan dasar yang kuat supaya bicara soal kualitas SDM (sumber daya manusia) itukan paling utama, itu juga semua harus di kepung dengan data yang betul-betul bisa mengawal dan itu harus detail by name by adress,” tutupnya. (*)
• Dekranasda Kubu Raya Andalkan Kerajinan dari Serat Alam
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News