Khazanah Islam
Profil Imam Syafi’i Perawi Hadist yang Disegani Masa Daulah Abbasiyah
Dirinya merupakan keturunan Quraisy dari Bani Muththalib, nasabnya bertemu Rasulullah di Abdul Manaf. Dilahirkan di Gaza, Palestina pada 150 H/767 M,
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Umat Islam di dunia termasuk di Indonesia sangat beruntung memiliki ulama sekaligus perawi Hadits yang sangat disegani.
Dialah Imam Syafi’i. Saat usia sembilan tahun,
seluruh ayat Alquran dihafalnya dengan lancar
Bahkan ia sempat 16 kali khatam Alquran dalam perjalanannya antara Makkah dan Madinah.
Setahun kemudian, isi kitab AlMuwatta karya Imam Malik yang berisi 1.720 hadits pilihan juga dihafalnya tanpa cacat.
Kecerdasan membuat dirinya dalam usia 15 tahun telah duduk di kursi mufti kota Makkah,
Sebuah jabatan prestisius untuk ukuran masa itu.
• Metode Dakwah Sunan Kudus, Pelopor Toleransi Beragama di Nusantara
Bernama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman AS-Syafi’i bin Ubaid bin Hisyam bin Abdul Muthallib bin Abdul Manaf bin Qusay,
Dirinya merupakan keturunan Quraisy dari Bani Muththalib, nasabnya bertemu Rasulullah di Abdul Manaf. Dilahirkan di Gaza, Palestina pada 150 H/767 M,
Hidup pada masa khalifah Al-Rasyid, Al-Amin dan Al-Ma’mun dari Daulah Abbasiyah.
Ketika hampir berumur 20 tahun, pergi ke Madinah untuk berguru kepada Imam Malik.
Kemudian pergi ke Irak, bergaul dengan sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah.
Selanjutnya ke Parsi dan beberapa negeri lain.
Imam Syafi’i diminta oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid supaya tinggal di Baghdad dan menyiarkan agama.
Pandangan dan pendapatnya diterima oleh segala lapisan.