Pokja Rumah Demokrasi Kalbar Gelar Dialog Publik, Beri Ruang Pada Gerakan Relawan Non Partai

“Makanya dari keempat simpul itu terdatalah 17 relawan yang kita hadirkan. Sehingga itu yang menjadi poin penting terkait ini,” tambahnya.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Luthfi
Kelompok Kerja (POKJA) Rumah Demokrasi menghelat Dialog Publik bertajuk “Peran Gerakan Relawan Dalam Mewujudkan Pemilu Damai dan Bermartabat“ di Ball Room Hotel Mercure Pontianak, Senin 19 Desember 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kelompok Kerja ( Pokja ) Rumah Demokrasi menghelat Dialog Publik bertajuk “Peran Gerakan Relawan Dalam Mewujudkan Pemilu Damai dan Bermartabat“ di Ball Room Hotel Mercure Pontianak, Senin 19 Desember 2022.

Ketua Umum Pokja Rumah Demokrasi Zainud Kismit mengatakan, pelaksanaan kegiatan dialog publik tersebut bertujuan untuk memberi ruang kepada gerakan relawan non partai yang mengkampanyekan tokoh publik.

Menurut Zainudin gerakan relawan memiliki dampak positif yang besar dalam pelaksanaan Pemilu. Pasalnya, melihat fenomena beberapa tahun terakhir terkait Pemilu.

Dimana gerakan relawan memberikan perubahan baru sebagai anti basis dari partai politik penyalur calon pemimpin.

“Ini ada gerakan relawan dari masyarakat sipilnya. Sehingga ini kita rasa perlu untuk diberikan ruang dan dipublikasikan kembali bagaimana gerakan masyarakat sipil yang tergabung dalam relawan itu menyodorkan calon pemimpinnya,” ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan Dialog Publik, Senin 19 Desember 2022.

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pengendalian Inflasi dan Daya Beli di Pontianak Masih Cukup Baik

Selain itu, forum diskusi tersebut juga bertujuan untuk menjalin silaturhami antar gerakan relawan. Hal tersebut selaras dengan tamu yang hadir pada giat diskusi, yang terdiri dari beberapa relawan tokoh publik.

“Dan itu harapannya membangun kesepahaman agar relawan-relawan ini dapat menjaga keberlangsungan pemilu damai dan mengikat tali silaturahmi. Jadi kita inginnya bagaimana relawan ini memiliki peran melihat suatu perbedaan itu adalah hal yang lumrah. Jadi bukan hanya sebatas fanatisme terkait politik, itu yang tidak kita inginkan,” imbuhnya.

Zainudin menekankan, menjalin silaturahmi antar gerakan relawan sangatlah penting. Sebab, jika berkaca dari tahun 2019, Kalbar masuk sebagai wilayah yang kerawanannya ditingkat tiga.

Untuk itu dengan adanya jalinan silaturahmi diharapkan dapat menjaga keeratan antar kelompok relawan, terlebih jelang Pemilu tahun 2024.

“Termasuk digerakan relawan ini, karena kalau partai itukan sudah berlembaga, sudah berwadah. Kalau gerakan relawan ini tidak ada lembaga yang mengakomodir. Mereka bergerak sendiri dengan sadar, sehingga itu yang menjadi titik poin kita bahwasanya bagaimana sama-sama menjaga melalui gerakan non partai,” katanya.

Zainudin melanjutkan, sampai saat ini sudah terdata 17 relawan tokoh publik yang sudah pihaknya tracking. Dikatakan 17 relawan tokoh publik tersebut sudah mendeklarasikan diri dan terdiri dari empat Simpul Relawan.

“Simpul pertama relawan Anies, yang kedua simpul relawan Ganjar Pranowo, yang ketiga simpul relawan Erick Tohir, dan keempat simpul relawan Prabowo. Itu yang tracking dan sudah mendeklarasikan diri,” terangnya.

“Makanya dari keempat simpul itu terdatalah 17 relawan yang kita hadirkan. Sehingga itu yang menjadi poin penting terkait ini,” tambahnya.

Anggota Bawaslu Kalbar Faisal Riza menambahkan, Bawaslu bertugas juga melakukan pencegahan terhadap potensi pelanggaran dan potensi kerawanan yang sifatnya non teknis kepemiluan.

“Kita memastikan dengan tajuk pemilu damai dan bermartabat. Tentu kita juga ingin mengimbau juga seluruh relawan untuk bisa menjaga saling menghormati. Silahkan mempromosikan jagonya masing-masing tapi tetap mengindahkan entitas atau keberadaan kelompok yang lain,” paparnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved