DPK Hadirkan Sejarawan Kalbar Saat Kunjungan Mahasiswa Sejarah IKIP PGRI Pontianak ke Galeri Arsip
Kunjungan para mahasisa sejarah ini ke galeri arsip dalam rangka menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah metodologi sejarah.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Pontianak berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu 10 Desember 2022.
Kunjungan para mahasisa sejarah ini ke galeri arsip dalam rangka menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah metodologi sejarah.
Diketahui DPK Provinsi memang membuka keberadaan Galeri Arsip Kalbar di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan arsip dan sejarah.
Salah satunya sebagai sarana para pelajar atau mahasiswa, mendapatkan referensi mengenai sejarah Kalbar secara langsung.
“Jadi kami kunjungan penelitian, dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah metodologi sejarah. Di sini kami per orang meniliti, dan membuat jurnal tentang sejarah-sejarah seputar Kalbar, baik tentang pendidikan, ekonomi, sosial budaya, serta sejarah lokal,” ungkap salah satu mahasiswi Putri Ramadani.
• DIM Untan Gandeng PMI Kalbar Buka Donor Darah, Sekda Sebut Kebutuhan Darah Capai 250 Kantong Perhari
Dalam kesempatan itu, pihak galeri arsip juga turut menghadirkan Peminat Kajian Sejarah dan Budaya Kalbar Syafaruddin Usman.
Sehingga ada sesi tanya jawab langsung, mengenai tema yang diangkat oleh masing-masing mahasiswa kepada Syafaruddin Usman.
Putri mengaku sangat terbantu, karena dirinya yang kebetulan mengangkat tentang tokoh-tokoh eks digulis asal Kalbar.
“Jadi kegiatan ini dapat memudahkan kami. Di sini juga banyak referensi tentang tokoh-tokoh dan surat-surat atau dokumen untuk mencari referensi,” ujar mahasiswi semester tiga itu.
• PC IKA-PMII Kota Pontianak Resmi Dilantik, Bentuk Sinergitas Menuju Pontianak Emas
Di tempat yang sama, Peminat Kajian Sejarah Kalbar Syafaruddin Usman mengatakan, penting untuk generasi muda mau melestarikan dan memanfaatkan arsip sebagai sumber-sumber referensi. Terutama yang berkaitan dengan kajian-kajian sejarah.
“Kenapa karena generasi mudah sekrang di tengah zaman yang serba gadget dan media sosial, jadi sudah jauh sekali dengan lembaran-lembaran kertas itu. Padahal lembaran kertas ini adalah sumber awal kita untuk ke media sosial itu,” jelasnya.
Selain itu, dengan adanya sumber-sumber otentik seperti di galeri arsip, ia menilai bisa membuka pengetahuan serta pemahaman masyarakat bagaimana Kalbar di masa yang lampau. Generasi muda diharapkan mau datang langsung ke galeri arsip dan jangan hanya menunggu ketika ada tugas.
“Generasi muda wajib datang ke sini (galeri arsip), sering-seringlah ke sini jika ingin melihat masa lalu Kalbar,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News