Khazanah Islam
Gibah dan Ungkapan ‘Lidah Tak Bertulang’ Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP
Gibah diibaratkan memakan daging saudaranya sendiri yang telah mati. Setiap Muslim yang beriman didorong untuk menjauhi prasangka buruk, apalagi tidak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gibah berarti menggunjing, membicarakan kejelekan dan kekurangan orang lain.
Pada gibah, terdapat pembicaraan mengenai kejelekan atau Aib orang lain.
Apabila dia tahu, dia tidak menyukainya.
Islam melarang umatnya untuk gibah.
Gibah diibaratkan memakan daging saudaranya sendiri yang telah mati.
Setiap Muslim yang beriman didorong untuk menjauhi prasangka buruk, apalagi tidak disertai bukti.
• Arti dan Tata Cara Berzikir Materi Pelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP
Sebagian prasangka yang tidak disertai bukti adalah perbuatan dosa.
Umat Islam jangan pula mencari-cari kesalahan untuk mencemoohnya.
Perbuata gibah merupakan perbuatan keji.
Orang yang gibah disamakan dengan orang yang makan daging bangkai saudaranya sesama muslim.
Setiap orang pasti merasa jijik dan tidak senang memakan daging tersebut apalagi yang sudah mejadi mayat.
Dengan akal sehatnya, orang pasti tidak akan mau memakan daging saudaraya, walaupun dagingnya segar dan sudah dimasak.
Gibah merupakan perbuatan yang dilarang dan menjijikkan.
Perbuatan itu harus dihindari.
Kalian pernah mendengar ungkapan ”lidah tak bertulang”.