Ruas Jalan Perigi Piyai-Kuala Tebas Kabupaten Sambas yang Rusak Akan Dibangun Pertengahan 2023

Dia menyebut akan berupaya membuat jalan tersebut tetap dapat dioperasikan saat ini, agar transportasi masyarakat setempat bisa tetap berlanjut.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Yudi
Kondisi jalan Perigi Piyai Tekarang menuju Kuala Tebas yang rusak. Jalan tersebut sudah hampir setahun rusak membuat pengguna jalan kesulitan ketika melintas, Selasa 6 Desember 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kadis PUPR) Kabupaten Sambas, Dr. H. Sabib, ST., MT, menuturkan Jalan menuju Penyeberangan Perigi Piyai - Tebas Kuala segera dibangun pertengahan tahun 2023.

Sabib menjelaskan sembari menunggu pembangunan, pihaknya lebih dahulu akan lakukan pemeliharaan pada April 2023 mendatang.

"Akan ada peningkatan jalan dengan struktur beton yang tahan terhadap air di tahun 2023 nantinya," ungkap Sabib, Rabu 7 Desember 2022.

Dia menyebut akan berupaya membuat jalan tersebut tetap dapat dioperasikan saat ini, agar transportasi masyarakat setempat bisa tetap berlanjut.

Jalan Perigi Piyai Tekarang Sambas Rusak, Warga: Sudah Sejak Tahun 2021

"Dinas PUPR Kabupaten Sambas tetap menjaga jalan tersebut tetap berfungsi supaya arus barang dan jasa tidak terhenti," katanya.

Dia menargetkan pembangunan jalan Perigi Piyai Kecamatan Tekarang dengan kualitas beton di tahun 2023. Sabib mengatakan jalan menuju Penyeberangan Fery Perigi Piyai - Tebas Kuala merupakan jalan kabupaten.

Maka jalan tersebut, kata dia, akan secepatnya untuk diperbaiki sementara agar masyarakat dapat melintas dengan nyaman.

"Jalan itu akan segera kami rata terlebih dahulu dengan penimbunan material batu kong untuk mempermudah akses ke penyeberangan selagi menanti pembangunan jalan beton," katanya.

Dia menjelaskan kerusakan jalan diakibatkan oleh genangan air yang terlalu lama tanpa ada jalur pembuangan sehingga perlahan membuat jalan menjadi lembut. Sementara banyak mobil muatan yang melintas.

"Jalan itu rusak karena adanya air, air sungai pasang sampai menggenangi badan jalan dalam waktu yang lama dua sampai tiga jam, akibatnya struktur jalan rusak," jelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved