Akselerasi Strategi Pemasaran Menggunakan Data Analytic Selama Berlangsungnya Krisis Ekonomi
Dengan menggali serta menganalisis big data, kita akan bisa menemukan pola yang membantu kita memahami alasan mengapa sesuatu terjadi.
Penulis : Nola Yolanda Romana
MMTech Program President University
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Krisis ekonomi, Resesi, Depresi ekonomi. Kata-kata tersebut merupakan kata-kata yang familiar di periode ini dan merupakan situasi ekonomi yang terjadi diberbagai belahan dunia.
Krisis ekonomi kali ini bukanlah merupakan krisis ekonomi pertama yang kita alami di dalam sistem perekonomian, ataupun pada dekade ini.
Beberapa pelaku bisnis akan menang dan beberapa juga akan kalah. Mereka yang menang memiliki satu kesamaan yaitu akselerasi di dalam Strategi Pemasaran dengan menggunakan data untuk mempercepat pemasaran.
Penggunaan data akan memberikan gambaran dan pemahamanan menyeluruh mengenai pelanggan sehingga pelaku usaha dapat mengambil peluang secara optimal untuk peningkatan kinerja dan posisi kompetitif.
• Stimulus Positif Pameran Terhadap Kenaikan Penjualan Electronic Vehicle
• Sutarmidji Optimis Kalbar Dapat Kendalikan Inflasi, Midji: Kegiatan Ekonomi Kita Kuat
Didukung oleh pesatnya kemajuan teknologi digital, data yang ada di dunia saat ini terus berkembang jumlahnya. Kumpulan besar data-data digital (big data) menjadi faktor penentu kesuksesan proses bisnis.
Dengan menggali serta menganalisis big data, kita akan bisa menemukan pola yang membantu kita memahami alasan mengapa sesuatu terjadi.
Big data juga dapat digunakan AI untuk memprediksi apa yang dapat terjadi di masa depan dan memberikan masukan arahan strategis berdasarkan insight-insight tersebut, tak terkecuali dalam penerapan strategi pemasaran.
Dipetik dari jurnal infromation & Management “Value creation through marketing data analytics “ berikut merupakan alasan di balik penting nya analisis data untuk pemasaran yakni Peningkatan pesat jumlah interaksi antara konsumen dan penyedia layanan terkait dengan proliferasi perangkat seluler yang dipergunakan.
Lalu, Peralalatan analitik data pemasaran (marketing data analytic tools) semakin mudah diakses untuk semuan pelaku bisnis, termasuk bisnis yang belum memiliki tenaga ahli dan sumber daya.
Selanjutnya, Pemasaran yang berpusat pada pelanggan (customer-centric marketing) dan strategi komunikasi pemasaran terpadu meningkatkan panjang dan kompleksitas perjalanan pelanggan (yaitu, proses atau urutan yang dilalui pelanggan untuk mengakses atau menggunakan penawaran perusahaan), menciptakan tantangan baru untuk pemasaran. analisis efektivitas dan analisis data.
Akhirnya, situasi yang ditimbulkan oleh Covid-19 menjadi pencetus meroketnya disintermediasi ke level tertinggi, investasi dalam analitik data pemasaran (marketing data analytics) meningkat hampir 40 persen dari Februari 2021 hingga Februari 2022, dan menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan.
Mengingat bahwa loyalitas dan retensi pelanggan merupakan element di masa krisis ekonomi ini, tidak mengherankan jika pelaku bisnis perlu untuk mengasosiasikan analitik data dengan area pelanggan terutama pemasaran.
Josune et all, 2021 menyebutkan bahwa upaya analisis data di unit pemasaran harus ditargetkan untuk: