Lokal Populer

Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove Dalam Pembelajaran Sekolah di Kubu Raya

Kebijakan ini menjadi inisiatif pertama di Kalbar yang mengintegrasikan kurikulum gambut dan mangrove ke dalam mata pelajaran

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat resmikan peluncuran kurikulum muatan lokal (mulok) gambut dan mangrove di Gardenia Resort Sungai Raya pada Rabu 30 November 2022. (Prokopim Kubu Raya) 

“Dua bulan yang lalu, SMPnya ada 6 sisanya itu SD semua yang tersebar di tujuh kecamatan,” ujarnya.

Muda melanjutkan, pada penerapannya saat uji coba di 15 sekolah selama beberapa bulan. Kurikulum mulok mendapat sambutan baik dari masyarakat, bahkan sekolah-sekolah lainnya ingin juga secepatnya untuk menerapkan kurikulum tersebut.

“Itu sekolah-sekolah lain banyak yang berdatangan dan juga mereka ingin cepat diterapkan ke kurikulum mereka sambil melakukan proses pembelajaran pada murid,” katanya.

Muda menilai, dengan adanya kurikulum mulok gambut dan mangrove dapat meningkatkan keperdulian anak-anak, khususnya bagi pelajar SD dan SMP terhadap resiko-resiko dan kerentanan mangrove dan gambut.

“Dengan kepolosan dan kritisnya dia, saya rasa kita bisa dapat inspirasi jugakan,” katanya.

Kapokja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, Suwignyo Utama sambut baik dan apresiasi karena dapat menjadikan materi gambut dan mangrove dapat dimunculkan pada mata pelajaran IPAS dan Bahasa Indonesia untuk SD, dan Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS untuk SMP.

“Sehingga para peserta didik semakin mengenal gambut dan mangrove tanpa terbatas oleh jam pelajaran yang terbatas seperti jika menjadi mulok tersendiri,” katanya.

Dia menjelaskan, fungsi BRGM adalah pelaksanaan penguatan kelembagaan masyarakat dalam rangka restorasi gambut dan pelaksanaan sosialisasi dan edukasi restorasi gambut.

“Salah satu juga terkait dengan edukasi, itu fungsinya BRGM. Bagaimana agar pendidikan mangrove dan gambut lingkungan ini bisa terintegrasi dalam kurikulumnya kabupaten,” katanya.

Untuk itu dikatakan, pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove di Kabupaten Kubu Raya ini merupakan inovasi dan langkah awal pihaknya untuk mengimplementasikan kurikulum Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove

“Agar dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian ekosistem gambut dan mangrove sedini mungkin,” jelasnya.

Direktur ICRAF Indonesia Sonya Dewi juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang telah menunjukkan komitmen dan konsistensinya untuk kelestarian dan keberlanjutan ekosistem gambut dan mangrove.

Sonya melanjutkan, saat melakukan uji coba Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove di 15 sekolah, ICRAF terus mendampingi dengan memberikan dukungan-dukungan teknis yang dibutuhkan. Untuk itu, kedepannya ICRAF akan terus mendukung hal-hal teknis serupa.

“Untuk misalnya hasil-hasil penelitian, pengetahuan yang dimasukan sebagai contoh-contoh lebih lanjut,” ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved