Martin Nandung Optimis Fisik PLBN Sungai Kelik Dibangun, Meski Malaysia Belum Sepakat Soal Titik Nol
Sungai Kelik, masuk dalam 11 PLBN Terpadu dalam percepatan pembangunan Sarana Prasarana Penunjang di kawasan perbatasan yang tertuang dalam Inpres Nom
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pembangunan Fisik PLBN Jasa Sungai Kelik di Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terhambat. Padahal infrastruktur jalan dan jembatan sudah dibangun oleh pemerintah.
Hambatan tersebut lantaran pemerintah Malaysia belum sepakat soal titik koordinat entri dan exit point dengan Pemerintah Indonesia. Akibatnya, fisik PLBN belum mulai dibangun.
"Memang pembahasan terakhir kita di bandung waktu itu, belum ada kesepakatan khususnya dari Malaysia, tapi dari Indonesia kita sudah siapkan tempat untuk PLBN, dengan titik koordinatnya. Hanya memang dari Malaysia belum memberikan respon, jadi mereka baru masukan itu dalam catatan belum disetujui dan nanti akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan berikutnya," kata Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Kabupaten Sintang, Martin Nandung, Minggu 27 November 2022.
Sungai Kelik, masuk dalam 11 PLBN Terpadu dalam percepatan pembangunan Sarana Prasarana Penunjang di kawasan perbatasan yang tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2019.
• Pohon Tua di Sintang Tumbang Diterjang Angin, Tutup Akses Jalan dan Timpa Atap Rumah Warga
Sejak saat itu, Pemerintah sudah melakukan sejumlah pembangunan infrastruktur penunjang, termasuk pembahasan kawasan lahan dan hutan untuk lokasi PLBN.
"Kalau kita kan sudah bangun jalan, jembatan sudah ada, bahkan akses jalan sudah sampai titik nol itu sendiri. Kita sudah memeprsiapkn areal sesuai yang diperlukan untuk PLBN ini tinggal proses GRTT areal yang sudah digarap oleh masyarakat. Untuk pembebasan lahan karena itu kawasan hutan lindung itu sudah ada persetujuan LHK, sudah disetujui sudah ada pelepasan areal," ungkap Martin.
• Perbaiki Jalan Masuk TPA, Pemkab Sintang Libatkan Masyarakat Lewat Program Padat Karya
Pemerintah Malaysia kata Martin masih mempertimbangkan soal entri dan exit point titik nol PLBN.
"Kita harapkan mereka setuju akan dibangun dengan entri point dan exit poinnya ada di sungai kelik (Indonesia dan di lacau (malaysia). Mereka masih mempertimbangkan karena berkaitan dengan kesiapan infrastruktur meraka juga, sehingga sampai saat ini memang belum ada persiapan mereka berkaitan dengan pembangunan PLBN," katanya.
Martin Optimis fisik PLBN Jasa Sungai Kelik akan dibangun pada 2023 meski pemerintah Malaysia belum menyetujui titik counterpart. Menurutnya, jika PLBN dibangun terlebih dahulu, maka Malaysia akan menyusul.
"Diharapkan sudah mulai dibangun di tahun 2023 untuk fisik bangunan, karena sesuai dengan inpresnya batasnya 2024 sudah tuntas, kalau di 2023 ini belum kita bangun, ndak tekejaar untuk penyelesaianya. Jadi kita tetap optimis itu tetap kita bangun di 2023 ini walaupun pihak Malaysia belum memberikan respond persetujuan sepenuhnya.
Kita akan upayakan tetap dibangun dengan harapan ketika kita sudah bangun itu nanti karena itu akses keluar masuk masyarakat kita ke sana, meraka akan segera merespon dan membangunnya di Malaysia," jelas Martin. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News