Pohon Tua di Sintang Tumbang Diterjang Angin, Tutup Akses Jalan dan Timpa Atap Rumah Warga

"Tercatat kecepatan angin di BMKG Sintang : 30 Knots (54 km/jam) arah angin 260 derajat pada jam 14.10 WIB (07.10 UTC)," kata Supriandi.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
Pohon tua di Jalan Apang Semangai, Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang, tumbang pada Jumat 25 November 2022. Cabang dan ranting pohon tersebut menimpa kabel dan sebagian atap rumah warga. Akibatnya, ruas jalan Apang Semangai tertutup. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Pohon tua di Jalan Apang Semangai, Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang, tumbang pada Jumat 25 November 2022.

Cabang dan ranting pohon tersebut menimpa kabel dan sebagian atap rumah warga. Akibatnya, ruas jalan Apang Semangai tertutup.

Saat ini, petugas dari Pemadam Kebakaran masih melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut dengan memotong cabang dan ranting menggunakan gergaji mesin.

Pohon yang tumbang tersebut nampak sudah rapuh. Warga sekitar menyebut, pohon tersebut sudah ada sejak tahun 1975 atau berusia 47 tahun.

Perbaiki Jalan Masuk TPA, Pemkab Sintang Libatkan Masyarakat Lewat Program Padat Karya

Anggota DPRD Sintang Geram Jembatan Sungai Emang yang Rusak Sejak 2021 Belum Diperbaiki

Pohon tua tersebut tumbang sekitar pukul 14.20 wib. Saat mendung dan angin kencang.

Berdasarkan pantauan radar cuaca, BMKG menyebut jam 14.02 WiB mengeluarkan peringatan dini hujan di sertai angin kencang di Kab Sintang.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tebelian, Supriandi menyebut kecepatan angin saat itu mencapai 54 kilometer per jam.

"Tercatat kecepatan angin di BMKG Sintang : 30 Knots (54 km/jam) arah angin 260 derajat pada jam 14.10 WIB (07.10 UTC)," kata Supriandi.

Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Akhir November

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Tebelian mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tebelian, Supriandi mengatakan berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian III (tanggal 21 s/d 30) November 2022,terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Sintang.

“Perlu diwaspadai juga potensi petir dan angin kencang berdurasi singkat yang menyertai hujan,” kata Supriandi.

Menurut Supriandi, dampak akibat potensi terjadinya hujan lebat yaitu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, ataupun tanah longsor. “ Adapun wilayah yang diprakirakan berpotensi terjadi hujan lebat dan memicu terjadinya bencana hidrometeorologi adalah Dedai dan Kayan Hilir status waspada,” jelasnya.

Menyikapi kondisi tersebut, BMKG mendorong para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana hidrometeorologi khususnya di wilayah Kabupaten Sintang. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved