Stok Beras Nasional Menipis dan Upaya Pemerintah Termasuk Wacana Impor Bulog

Ketersedian cadangan pangan nasional khususnya beras disebut sedang menipis ingga upaya ekspor dari pemerintah yang diungkap oleh Bulog.

Editor: Rizky Zulham
NET/ISTIMEWA
Ilustrasi beras - Stok Beras Nasional Menipis dan Upaya Pemerintah Termasuk Wacana Impor Bulog. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketersedian cadangan pangan nasional khususnya beras disebut sedang menipis ingga upaya Impor dari pemerintah yang diungkap oleh Bulog.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan, pihaknya akan melakukan berbagai cara untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia termasuk salah satunya adalah upaya Impor.

Hal ini terkait dengan makin menipisnya cadangan beras pemerintah atau CBP yang ada di gudang Bulog.

Berdasarkan data Perum Bulog per 22 November 2022, stok CBP hanya tinggal 426.573 ton.

Debat Panas! Adu Data Stok Beras Kementan Vs Bapanas, Bulog Usulkan Impor hingga Nasib Petani

Padahal Bulog diminta untuk bisa memenuhi stok beras nasional sebanyak 1,5 juta ton hingga akhir 2022.

Untuk itu, rencananya Perum Bulog akan melakukan impor beras untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022.

"Ini sudah menjadi tugas saya, Perum Bulog mendapatkan tugas untuk menjaga ketahanan pangan. Apa pun saya lakukan untuk menjaga ketahanan pangan kita," ujarnya dalam diskusi media, Kamis 24 November 2022.

Pria yang akrab disapa Buwas ini menyatakan, kebijakan impor beras tersebut bukan semata-mata keinginan Bulog, tetapi merupakan penugasan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras, yang sudah dibahas dari hasil Rapat Koordinasi Terbatas (rakortas) pada awal November lalu.

"Dalam keputusan rakortas. Alternatif (impor), ini alternatif untuk ketahanan pangan dan ketersedian, penting. Ini jadinya bukan maunya Bulog. Bulog ini berdasarkan keputusan rakortas," kata Buwas.

Buwas mengatakan, sebelumnya dalam Rakortas, Kementerian Pertanian sudah berkomitmen akan menyuplai sekitar 500.000 ton beras untuk bisa diserap oleh Bulog. Namun, hingga kini Kementan tak kunjung memenuhinya.

"Itu kan kesanggupan 500.000 ton, hingga kini belum terealisasi. Jadi ada beberapa alternatif yang kami ambil, salah satunya mendatangkan dari luar negeri (impor)," ungkapnya.

Lantaran janji Kementan untuk menyediakan stok belum terealisasi, dan dirinya tidak mau main-main dengan urusan ketersediaan beras, akhirnya opsi yang dipilih adalah impor beras.

"Sebenarnya kita sudah melakukan berbagai upaya, fleksibilitas harga CBP ke komersil sudah kita lakukan.

Namun tidak berhasil meningkatkan stok beras. Ini yang namanya ketersediaan itu pokoknya wajib bagi kita semua, kalau urusan perut jangan main-main.

Jadi kalau memang itu harus diputuskan, kita akan putuskan segera.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved