Debat Panas! Adu Data Stok Beras Kementan Vs Bapanas, Bulog Usulkan Impor hingga Nasib Petani
Debat panas soal stok beras negara antara dua instansi negara hingga rencana impor yang diusulkan Bulog dihadapan DPR.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Debat panas soal stok beras nasional antara dua instansi negara hingga rencana impor yang diusulkan Bulog dihadapan DPR.
Silang pendapat Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, dan Kementerian Pertanian atau Kementan diketahui setelah keduanya saling mengadu data stok beras nasional.
Data Kementan menyebut stok beras:
- 2019 sebanyak 31,31 juta ton
- 2020 31,50 juta ton
• Stok Beras Bulog di Kapuas Hulu Dipastikan Aman Hingga 2023
- 2021 sebanyak 31,36 juta ton
- 2022 jumlahnya sebanyak 32,07 juta ton.
Sementara data Badan Pangan Nasional atau Bapanas dan Perum Bulog berbeda yaitu 39 juta ton pada 2022.
Perdebatan diawali Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi yang mengoreksi data yang disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Suwandi mengatakan, data yang disampaikan Badan Pangan Nasional mengenai konsumsi beras yang disampaikan Arief berbeda dengan BPS.
Pihaknya kemudian data produksi beras 2019 hingga 2022 dari BPS yang dipaparkan Suwandi.
Menurut Suwandi, data yang disampaikan Badan Pangan berbeda dari yang dirilis BPS.
"Berikutnya, saya koreksi pak Kepala Bapanas untuk konsumsi 2022 dicek, itu lebih tinggi rilis BPS yaitu 30,2 juta ton angka BPS konsumsi kalau produksi, dikurangi konsumsi surplusnya akan beda.
Kepala Bapanas ini 32,02 juta ton ini data BPS resmi 17 Oktober. Data kepala Bapanas tadi 39 juta ton," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI bersama Kementan, Bapanas, dan ID Food, Rabu 23 November 2022.
Kemudian Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mempertanyakan kepada Kementan saat ini stok beras nasional yang disebutkan oleh Dirjen Tanam Pangan ada di mana.