Cegah Penyebaran Polio di Kalbar, Kadiskes Kalbar Imbau Masyarakat Tak Buang Air Besar Sembarangan

Menjaga pola hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah dan keluarga, serta memiliki jamban keluarga yang sehat juga sangat penting diperhatikan.

Istimewa
Ilustrasi virus polio. Kadiskes Upayakan Tingkatkan Cakupan Imunisasi OPV dan IPV pasca Kemenkes RI tetapkan polio sebagai KLB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Polio menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.

Penyebabnya Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja yang dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.

Oleh karenanya, selain melakukan pencegahan penyebaran polio melalui pemberian imunisasi dasar lengkap (IDL) yang diberikan kepada bayi dilahirkan sampai 18 bulan.

Menjaga pola hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah dan keluarga, serta memiliki jamban keluarga yang sehat juga sangat penting diperhatikan.

Intip Pabrik Khatulistiwa Global Food di Pontianak Utara yang Dikunjungi Wapres Maaruf Amin

Pasalnya, menurut penuturan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) drg Hary Agung, polio ditularkan melalui lingkungan tercemar tinja yang mengandung virus polio.

“Jadi memang harus ada jamban keluarga yang sehat ya, kalaupun punya jamban warga, ya memang toiletnya itu alirannya harus ke septic tank bukan ke sungai,” ujarnya, Rabu 23 November 2022.

Hary mengungkapkan, virus polio dapat bertahan hidup selama beberapa waktu di air dan tanah. Terutama dalam suhu dingin dan tidak ada paparan langsung dari sinar matahari.

Untuk itu, prilaku masyarakat agar tidak buang air besar (BAB) sembarangan punya peran besar untuk mencegah terjadinya penyebaran virus polio.

“Kemudian, yang berperan lagi adalah prilaku masyarakat buang air sembarang (BAB). Ini juga berperan dalam penyebaran polio,” ungkapnya.

Wapres Maaruf Amin Kunjungi Pabrik Khatulistiwa Global Food di Pontianak Utara

Untuk itu dirinya mengimbau agar masyarakat tidak menerapkan BAB terbuka, seperti halnya membuang tinja langsung kesungai.

Hal tersebut dikarenakan sungai-sungai yang ada di Kalbar masih menjadi salah lokasi yang kerap digunakan masyarakat untuk beraktivitas, termasuk bermain bagi anak-anak.

Yang mana punya resiko besar, dalam hal penularan polio jika ada kotoran tinja yang kemudian mencemari sungai tersebut.

“Oleh karena itu maka imbauannya adalah memang berprilaku hidup bersih dan sehat, dengan imbauan untuk tidak buang air sembarang atau buang air besar disembarang tempat,” imbaunya.

Hal penting lainnya, yakni menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun.

“Kemudian prilaku hidup bersih lainnya pakai sabun ini juga kebiasaan yang baik yang harus kita terapkan sehari-hari,” tutup Kadiskes. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved