Olah Sampah Jadi Bahan Bakar, PLN UPK dan Pemkot Singkawang Resmikan Fasilitas Pengelolaan Sampah

Melalui Fasilitas Pengelolaan Sampah ini, Pemkot Singkawang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Singkawang akan mengolah limbah organik seperti dahan

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Istimewa
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie bersama Manager PLN UPK Singkawang, Erfan Julianto mencoba mesin perajang sampah di Fasilitas Pengelolaan Sampah Singkawang yang baru diresmikan. Selasa 22 November 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - PLN UPK Singkawang bersama Pemerintah Kota Singkawang resmi mengoperasikan Fasilitas Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonosari, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa 22 November 2022 pagi.

Melalui Fasilitas Pengelolaan Sampah ini, Pemkot Singkawang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Singkawang akan mengolah limbah organik seperti dahan kayu, dedaunan dan lainnya menjadi serbuk yang digunakan sebagai bahan bakar untuk Co-Firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang yang dikelola oleh PLN UPK Singkawang.

Manager PLN UPK Singkawang, Erfan Julianto menjelaskan, Fasilitas Pengelolaan Sampah ini merupakan bentuk dukungan PLN UPK Singkawang untuk pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat atau BBJP di Kota Singkawang.

Program BBJP ini, Erfan Julianto katakan, merupakan salah satu program unggulan PLN dalam penyediaan bahan bakar alternatif biomassa untuk Co-Firing PLTU.

"BBJP Kota Singkawang ini nantinya 100 persen akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar Co-Firing PLTU Bengkayang," terang Erfan Julianto, Selasa 22 November 2022.

Klinik Polres Singkawang Gelar Vaksinasi Covid-19, Berikut Imbauan Kapolres Singkawang

Operasi Pangan Murah Dalam Upaya Pengendalian Inflasi di Singkawang dan Sambas

Namun, BBJP dari Fasilitas Pengelolaan Sampah Kota Singkawang ini, Erfan katakan, masih dalam kategori persentase yang sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar PLTU Bengkayang.

Sebagai gambaran, Erfan menjelaskan, untuk mengoperasikan PLTU Bengkayang, dibutuhkan sebanyak 2.500 Ton batu bara per hari. Sedangkan BBJP Kota Singkawang diperkirakan hanya mampu menghasilkan 2 Ton per hari, maka co-firing BBJP ini di bawah 0,1 persen per harinya dari kebutuhan harian bahan bakar PLTU Bengkayang.

Fasilitas BBJP yang diresmikan saat ini, ia katakan, merupakan sebuah pilot project, di mana kedepannya dirinya berharap akan ada investor atau badan usaha daerah yang dapat berinvenstasi men-scale up kapasitas produksinya menjadi lebih besar 30-100 ton per hari.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved