Lokal Populer
Operasi Pangan Murah Dalam Upaya Pengendalian Inflasi di Singkawang dan Sambas
Untuk berbelanja di program Pangan Murah ini, Masyarakat Kota Singkawang, lanjut Muslimin, harus membawa KTP domisili setempat
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah Kota Singkawang kembali menggelar pangan murah dalam upaya pengendalian Inflasi di Kota Singkawang.
Kali ini, program Pangan Murah digelar oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Singkawang di lima Kecamatan se-Kota Singkawang secara bergantian.
Kepala Disperindagkop UKM, Muslimin menerangkan, Senin 21 November ini, Pangan Murah sudah berhasil digelar di Kantor Kecamatan Singkawang Selatan.
Kemudian, akan dilanjutkan pada 23 November di Kantor Kecamatan Timur, lalu dilanjutkan pada 25 November di Kantor Kecamatan Singkawang Barat.
Setelahnya dilanjutkan pada 28 November di Kantor Kecamatan Singkawang Utara, dan diakhir pada 29 November di Kantor Kecamatan Singkawang Tengah.
• Tawarkan Pengalaman Fotografi Murni Dengan Fujifilm X-Pro3
Dalam program Pangan Murah ini, Muslimin menuturkan, pihaknya menjual Bahan Pangan berupa beras, gula, minyak (premium), bawang merah dan bawang putih dengan harga yang terjangkau.
"Untuk harga bahan pangan masing-masing yaitu beras 1 kg seharga Rp 9 ribu, gula per 1 kg seharga Rp 10 ribu, minyak (premium) 1 liter seharga Rp 12 ribu, bawang merah 1 kg seharga Rp 28 ribu dan bawang putih 1 kg seharga Rp 15.400," terang Muslimin, Senin 21 November 2022.
Untuk berbelanja di program Pangan Murah ini, Masyarakat Kota Singkawang, lanjut Muslimin, harus membawa KTP domisili setempat.
"Jadi syaratnya warga cuma harus membawa KTP domisili setempat, sesuai lokasi pelaksanaan gelar pangan murah," tukasnya.
Operasi Pasar Sambas
Bupati Sambas H Satono menjelaskan, Operasi pasar murah yang dilaksanakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kalbar bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas di sejumlah titik.
"Operasi pasar murah ini merupakan bentuk komitmen Pemda Sambas dan Pemprov Kalbar dalam mencegah dan memitigasi inflasi di daerah pasca kenaikan BBM subsidi," kata Bupati Satono, Sabtu 19 November 2022.
Belum lama ini, Bupati Sambas, H Satono memantau langsung operasi pasar murah di halaman Badan Pemadam Kebakaran (BPK) Sambas, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas.
Bupati Satono mengatakan, dampak inflasi di Kabupaten Sambas tidak begitu terasa di masyarakat karena sebagian besar masyarakat Sambas bergerak di sektor pertanian.
"Kita di Kabupaten Sambas ini cukup beruntung karena sebagian besar masyarakat kita adalah petani. Lebih dari 70 persen orang Sambas bergerak di sektor pertanian, include di dalamnya holtikultura," katanya.
Bupati Satono berpendapat, ketahanan pangan di Kabupaten Sambas mampu mencegah terjadinya inflasi.
Sehingga dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi tidak begitu berdampak.
"Mudah-mudahan segala upaya yang kita lakukan hari ini mendapat berkah dari Allah SWT. Bermanfaat untuk masyarakat dan mampu meningkatkan sinergitas antara Pemda Sambas dan Pemprov Kalbar," pungkasnya.