4 Dampak Positif Kalbar Sebagai Tuan Rumah BIMP-EAGA 2022
Tentu dampak bagi Kalbar adalah akan tercipta tambahan pekerjaan baru, kemudian akan bertambah jumlah uang yang beredar di Kalbar.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kalimantan Barat menjadi tuan rumah Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area ( BIMP-EAGA ) 2022.
Bagaimana dampak terhadap perekonomian Kalbar. Berikut tanggapan Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Eddy Suratman.
Saya kira sangat positif ya dampak Kalbar sebagai tuan rumah penyelenggaraan BIMP-EAGA 2022. Pertama, Kalbar semakin dikenal di dunia internasional terutama di dalam negara-negara anggota BIMP-EAGA.
Mudah-mudahan potensi sumber daya alam yang kita miliki yang masih belum tergarap, yang masih potensial bisa diketahui oleh negara-negara lain. Sehingga diharapkan akan ada investor dari negara itu yang menindaklanjuti pertemuan BIMP-EAGA ini.
Baca juga: Delegasi BIMP-EAGA Tiba di Pontianak, Diajak Berkeliling Destinasi Dengan Virtual Tour 360
• Harisson Sebut Akan Ada 7 Isu Strategis yang Dibahas Pada Pertemuan BIMP-EAGA ke-25 Tahun 2022
Tentu dampak bagi Kalbar adalah akan tercipta tambahan pekerjaan baru, kemudian akan bertambah jumlah uang yang beredar di Kalbar.
Kemudian potensi sumber daya alam yang masih tidur itu bisa bermanfaat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Kalbar.
Kedua, dengan menjadi tuan rumah BIMP-EAGA artinya Kalbar ikut memberikan kontribusi di dalam pengambilan keputusan antara negara-negara anggota BIMP-EAGA karena kita ikut mengambil keputusan mudah-mudahan proses itu kita mempertimbangkan manfaat yang akan kita dapat dari kebijakan yang mau diambil itu.
Dengan demikian tidak akan ada keputusan-keputusan dari pertemuan dunia ini yang merugikan Provinsi Kalbar khususnya masyarakat Kalbar, itu harapannya.
Lalu kemudian yang ketiga, momentum ini saya berharap kita memanfaatkan juga untuk melihat hubungan kita dengan negara-negara yang bertetangga dengan Kalbar secara langsung dengan Sarawak karena Malaysia juga dengan Sabah.
Kita juga punya hubungan langsung dengan sarawak dan sebelum Covid-19 ada bus yang ke Sabah. Saya berharap hambatan-hambatan perdagangan arus barang dan arus orang yang selama ini masih dirasakan itu bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan hambatan tersebut.
Hal ini lantaran dalam momentum ini akan ada pertemuan langsung antara pemerintah provinsi dengan menteri-menteri ekonomi dari negara-negara anggota BIMP-EAGA.
Harapan saya kira-kira kalau ada hambatan itu bisa dibicarakan secara langsung tanpa menunggu lagi atau menitipkan melalui pemerintah pusat kita.
Karena sekarang dengan pertemuan ini Menko Perekonomian kita juga akan ada di sini dan pak Gubernur atau pejabat kita bisa langsung berkomunikasi baik dalam pertemuan formalnya maupun pertemuan informal.
Itu tiga hal yang menurut saya sangat menguntungkan bagi Kalbar. Keempat, sebagaimana perhelatan nasional apalagi di internasional akan ada orang yang datang ke Kalbar membawa uang.
Kemungkinan perputaran ekonomi kita semakin bagus, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh UMKM kita untuk mempromosikan produk-produk mereka dan itu bisa dibawa ke negara peserta yang akan mengikuti kegiatan ini.