IoA IKIP PGRI Pontianak Bersama Disdikbud KKU Kembangkan Instrumen Berbasis AKM
"Pemetaan AKM sebagai asesmen nasional ini tidak hanya ditinjau berdasarkan perspektif hard skill semata, akan tetapi soft skill yang berkenaan survei
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Fakultas Pendidikan MIPATEK Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak menandatangani IoA (Implementation of Arrangement) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kayong Utara (KKU), Rabu 16 November 2022.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud nyata dari Memorandum of Understanding (MoU) antar IKIP PGRI Pontianak bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara.
Dekan Fakultas PMIPATEK IKIP-PGRI Pontianak Yudi Darma menyebut IoA yang dilakukan bersama Disdikbud KKU tersebut dalam bentuk pelaksanaan kegiatan sinergis. Terutama sebagai upaya mengadaptasi perkembangan terkini dalam sektor pendidikan.
Misalnya dalam peningkatan profesionalisme guru, khsususnya kompetensi dalam asesmen pembelajaran melalui penyusunan instrument berbasis AKM (Asesmen Kompetensi Minimum).
"Pemetaan AKM sebagai asesmen nasional ini tidak hanya ditinjau berdasarkan perspektif hard skill semata, akan tetapi soft skill yang berkenaan survei karakter serta lingkungan belajar," ungkap Dekan Fakultas PMIPATEK IKIP-PGRI Pontianak Yudi Darma.
Dirinya menyebutkan dengan upaya tersebut maka secara komprehensif variabel atau dimensi perbaikan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan dapat menjadi perencanaan berbasis data. Sehingga sesuai kebutuhan karakeristik satuan pendidikan berdasarkan kepala sekolah, guru, siswa, hingga lingkungan.
• Sosialisasikan ETLE di Tribun Pontianak, Ini Yang Disampaikan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Kalbar
Yudi menjelaskan penandatangan IoA tersebut juga merupakan bentuk implementasi kerjasama antara kedua belah pihak yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru dalam memahami, mengembankan, hingga memanfaatkan hasil AKM.
"Sebagai parameter serta evaluasi pembelajaran yang akan berdampak pada perbaikan kualitas pembelajaran," ujar Yudi Darma.
Ditempat yang sama Kepada Disdikbud Kabupaten Kayong Utara Rahadi Usman memberikan apresiasi kepada IKIP-PGRI Pontianak dalam penandatangan IoA dan sekaligus menjadi narasumber bimtek kepada dalam penyusunan soal AKM.
Hal tersebut menurutnya tidak terlepas dengan optimalisasi pemanfaatan platform digital sebagai upaya mengadaptasi kebutuhan revolusi industry 4.0. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengalaman, dan pengetahuan peserta.
• Edi Kamtono Prediksi Pontianak 2-0 Atas Sambas di Babak Penyisihan Sepakbola Porprov Kalbar 2022
"Terutama agar memiliki kompetensi yang unggul dalam membuat soal AKM. Implementasi kegiatan ini diharapkan pula berdampak pada peningkatan IPM di Kabupaten Kayong Utara," ungkap Kepada Disdikbud Kabupaten Kayong Utara Rahadi Usman.
Dalam bimtek penyusunan soal berbasis AKM tersebut Rahadi berpesan agar para peserta bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik mungkin. Peserta diharapkan tidak hanya dapat mencapai tujuan pelatihan, akan tetapi dapat melakukan pengimbasan di sekolah.
Utamanya dalam rangka mentransfer ilmu kepada mitra guru yang lain agar dapat menambah khasanah pengetahuan bagi mereka yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan secara langsung. Materi-materi di bimtek tersebut juga bisa disampaikan melalui forum KKG, MKKS, maupun MGMP di kecamatan masing-masing.
"Guru dan dinas harus saling bersinergi segala sesuatu permasalahan yang ada di sekolah untuk diinformasikan kepada dinas Pendidikan agar segera dicarikan solusi," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
