Lokal Populer
Antisipasi Konflik Sosial Melalui Pendekatan Kearifan Lokal di Sintang
kegiatan ini juga untuk mengefektifkan komunikasi sesama anak bangsa agar semakin kuat kompak dan bersatu dalam mengisi pembangunan
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
Pemerintah Kabupaten Sintang mengapresiasi Badan Kesbangpol Kabupaten Sintang yang telah menyelenggarakan kegiatan komunikasi sosial kemasyakatan di Kabupaten Sintang yang mengusung tema antisipasi konflik sosial melalui pendekatan kearifan lokal.
Kegiatan komsos ini kata Melki harus dipahami sebagai agenda interaksi sosial untuk membangun kedekatan, menyelami permasalahan, menyampaikan informasi, mempengaruhi dan mengajak bagi anggota organisasi masyarakat khususnya para generasi muda di Kabupaten Sintang untuk melestarikan dan melakukan penguatan nila-lnilal kearifan lokal.
“Dengan kegiatan ini pula, diharapkan akan lebih terbangunnya komunikasi maupun penyebaran informasi yang berharga tentang pentingnya mengharga nilai-nilai kearifan lokal untuk mencegah terjadinya konflik sosial, sehingga berdampak positif terhadap persatuan dan kesatuan bangsa serta pembangunan di Kabupaten Sintang," harap Melki.
Selesaikan Lewat Kearifan Lokal
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Jeffray Edward mengapresiasi kegiatan Komunikasi Sosial yang mengangkat tema antisipasi konflik sosial melalui pendekatan kearifan lokal yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang Selasa 15 November 2022.
Menurut Jeffray, hasil diskusi bersama sejumlah organisasi masyarakat ini harus mencapai kesepakatan semua konflik sosial di masyarakat harus diselesaikan terlebih dahulu dengan pendekatan kearifan lokal.
“Hari ini harus keluar rekomendasi bahwa kita sepakat semua konflik sosial di Sintang disemua tataran bisa diminimalisir dengan kearifan loal penyelesaiannya. Artinya kearifan lokal kita utamakan musyawarah mufakat gotong royong sesama kita, sebelum ketingkat kabupaten atau ke hukum positif,” kata Jeffray.
Selama ini, Jeffray yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang juga sudah mendorong supaya setiap permasalahan ditingkat bawah diselesaikan dengan kearifan lokal, baik adat maupun musyawarah.
“Saya di DAD berusaha setiap permasalahan di masyarakat kita usahakan supaya bisa diselesaikan tingkat desa, jangan semuanya dibawa ke tingkat atas, kecamatan sampai kabupaten apalagi sampai ke tingkat penegak hukum. Dan ini yang selalui saya tegaskan, karena banyak banyak permasalahan yang sebenarnya bisa diurus ditingkat bawah, cuma yang memang ada beberapa langsung ke penegak hukum, ataupun ada orang yang langsung melapor ke polres. Padadahal belum tentu hal itu tidak bisa diselesaikan secara adat atau kearifan lokal,” beber Jeffray.
Jeffray berharap, setiap konflik sosial di masyarakat dapat diantisipasi sesegera mungkin supaya tidak menjadi besar dan diselesaikan dengan pendekatan kearifan lokal.
“Setiap permasalahan harus kita selesaikan sebelum menjadi besar, kejadian konflik sosial bermula dari hal kecil tingkat bawah, kita sudah bisa berkontribusi dalam menyelesaikan maslah ini baik pada tokoh masyarakat ataupun adat, organissi adat, kita coba selesaiakn. Saya kira setiap ada konflik sosial bisa diselesaikan degan kearifan lokal. Diskusi hari ini kita sama-sama, baik dari ormas adat, aparat dan pemerintah semua tingkatan, sama-sama sepakat supaya masalah kecil yang belum besar, kita selesaikan dulu di bawah, jangan langsung semuanya dibawa ke atas. Mudah-mudahan dengan diskusi bisa memberikan rekomendasi bahwa semua masalah itu harus kita coba selesaikan dengan kearifan lokal,” harap Jeffray.