Pelajar Nyaris Diculik
Florensius Ronny Pesan Orangtua Bekali Anak Ilmu Kewaspadaan Agar Terhindar dari Kejahatan
Bila perlu kata Ronny, anak juga diberikan pemahaman soal pos bantuan apabila merasa keamanannya terusik.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kasus percobaan penculikan anak di Sintang, Kalimantan Barat, menggegerkan warga. Seorang siswi kelas VI SDN 17 Sungai Ana nyaris jadi korban.
Beruntungnya NI bisa selamat dari tangan penculik setelah melawan saat kedua tangannya sudah dipegang oleh seorang pria tak dikenal yang menyamar sebagai seorang perempuan.
Meski baru kali pertama terjadi kasus percobaan penculikan di Sintang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sintang, Florensius Ronny mengingatkan para orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk pihak sekolah.
Bagaimanapun kata Ronny, orangtua dan guru tidak bisa mengawasi anak terus menerus, baik di dalam maupun luar sekolah. Maka dari itu, legislator Partai Nasdem ini memandang anak-anak perlu dibekali ilmu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika diluar pengawasan orangtua dan guru.
• Warga Bersyukur Drainase Jalan Cadika di Sintang Mulai Dibenahi Pemerintah
"Kasus ini menjadi keprihatinan kita bersama. Tentu, ini menjadi pelajaran dan kita harus membekali anak kita, karena orangtua dan guru tidak bisa mengawasi terus menerus," ujar Ronny, Rabu 9 November 2022.
Menurut Ronny, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para orangtua pada anaknya, terutama soal keamanan di dalam dan di luar rumah. Menurutnya, anak sebaiknya diajak komunikasi soal tindak kejahatan yang bisa saja terjadi di mana saja. "Ini bukan untuk menakuti anak, tapi untuk keamanan, kewasapadaan anak untuk menjaga diri," jelasnya.
Nasihat orangtua penting disampaikan pada anak, termasuk bagaimana modus kejahatan, dan kewaspadaan terhadap orang asing.
Ronny menilai, seorang anak perlu dibekali pemahaman soal modus kejahatan. Mulai dari bujuk rayu orang tak dikenal, iming-iming dari orang lain. "Pesan ke anak supaya jangan mau diajak atau ikut orang lain selain orangtua atau keluarga terdekat," jelasnya.
Bila perlu kata Ronny, anak juga diberikan pemahaman soal pos bantuan apabila merasa keamanannya terusik.
"Ajarkan anak mengenal lokasi mencari bantuan dan pertolongan. Misal area publik saat berada di taman bermain, sekolah, Kantor polisi atau pusat informasi lainnya," jelas Ronny. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News