Doa Katolik

Makna Sakramen Krisma sebagai Tanda Kedewasaan Iman Katolik

Sakramen Krisma adalah tanda kedewasaan iman seseorang. Sakramen Krisma menyempurnakan inisiasi sakramen setelah Sakramen Baptis dan Sakramen Ekaristi

KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Sakramen Krisma. Sakramen Krisma adalah tanda kedewasaan iman seseorang. 

Karena kita mendapat pengurapan Roh Kudus yang menjadikan seperti Kristus maka sakramen ini disebut juga Krisma.

Sakramen Krisma diterimakan kepada orang Katolik yang sudah berusia genap 14 tahun.

Kemudian sudah dapat menggunakan akal budinya.

Lalu telah mendapat persiapan pengajaran dengan waktu yang cukup dan melakukan pengakuan dosa.

Dalam bahaya mati, dapat diberikan kepada orang Katolik meski tanpa persiapan.

Pelayan biasa Sakramen Krisma adalah Uskup.

Pelayan luar biasa Sakramen Krisma adalah Imam yang memiliki kewenangan dan mandat dari Uskup yaitu Vikaris Jenderal dan Vikaris Episkopal.

Pastor Paroki yang membaptis orang dewasa atau yang melakukan penerimaan resmi dapat menerimakan sekaligus Sakramen Krisma di daerah teritorial parokinya.

Inti perayaan Sakramen Penguatan adalah pembaruan janji baptis untuk menghubungkan sakramen Penguatan dengan Baptis sebagai sakramen inisiasi.

Kemudian penumpangan tangan dimana pelayan mengulurkan kedua belah tangannya kearah calon penguatan sambil mengucapkan doa permohonan akan kehadiran Roh Kudus.

Terakhir sebagai pengurapan dengan minyak Krisma dimana pelayan membuat tanda salib dengan minyak krisma pada dahi calon sambil berkata “…… (nama calon) terimalah tanda karunia Roh Kudus”.

Syarat menerima Sakramen Krisma memiliki akta kelahiran dan surat baptis.

Sakramen Krisma memiliki rahmat menjadikan kita sungguh anak Allah.

Menyatukan lebih teguh dengan Kristus.

Menambahkan karunia Roh Kudus ke dalam diri kita.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved