Breaking News

Khazanah Islam

Arti dan Dalil Tentang Keharusan Muhasabah oleh Manusia Saat Hidup di Dunia

Tujuan untuk minial layak atau tidak bertentangan dengan kehendak Allah SWT sehingga terhindar dari perasaan bersalah yang berlebihan, cemas dan dan s

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase/Dan
Muhasabah menurut Imam al-Ghazali yaitu memerinci perbuatan yang telah lalu dan yang akan datang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setiap mendengarkan ceramah, seorang pendakwah sering menyampaikan pentingnya muhasabah.

Apakah yang dimaksud dengan muhasabah.

Muhasabah menurut Imam al-Ghazali yaitu memerinci perbuatan yang telah lalu dan yang akan datang.

Sementara menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah muhasabah adalah suatu sikap yang selalu menghitung atau menghisap diri.

Tujuan untuk minial layak atau tidak bertentangan dengan kehendak Allah SWT sehingga terhindar dari perasaan bersalah yang berlebihan, cemas dan dan sebagainya.

Memahami Perintah Allah SWT untuk Menjadi Pribadi Pemaaf

Bermuhasabah seseorang akan mengetahui kekurangan-kekuranagan dan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya, serta mengetahui hak Allah atas dirinya.

Allah Berfirman dalam Alquran yang berbunyi sebagai berikut.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),

dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat itu menekankan adanya perencanaan yang baik dalam diri manusia atas segala tindakan di dunia. Sehingga mendapatkan keselamatan di akhirat.

Manusia sepanjang hidupnya harus melakukan introspeksi diri (muhasabah) memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk kebaikan masa depan,

Sehingga kata lain harus memiliki tujuan dan target sehingga manusia memiliki hidup yang terarah dan penuh makna.

Di dalam muhasabah seseorang terus menerus melakukan analisis terhadap diri dan jiwa beserta sikap dan keadaannya yang selalu berubah-ubah.

Sebagaimana Imam al-Ghazali yang mengatakan: Selalu memikirkan dan merenungkan apa yang telah diperbuat dan apa yang akan diperbuat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved