Tragedi Rombongan Santri
Kisah Heroik Yopi Korban Sampan Tenggelam di Sungai Kapuas, Warga: Dia Nolong Adik-adiknya Dulu
"Saya didepan, dengar orang-orang teriak, anak saya anak saya, habis itu saya langsung lapor ke Brimob," ucap warga yang enggan disebutkan namanya ter
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Kisah heroik Yopi Pranata, korban sampan kato yang tenggelam disekitaran perairan Jembatan Kapuas II Sungai Kapuas.
Diketahui ia dinyatakan hilang dalam insiden tenggelamnya sebuah sampan sato yang bermuatan 16 orang santri pada Jumat, 27 Oktober 2022 kemarin.
Salah seorang warga yang menyaksikan insiden tersebut, dan pertama kali melaporkan kepada pihak Kepolisian, menjelaskan bahwa pada saat kejadian Yopi awalnya berupaya menyelamatkan rekan-rekan santri lainnya.
"Saya didepan, dengar orang-orang teriak, anak saya anak saya, habis itu saya langsung lapor ke Brimob," ucap warga yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Meski sempat dibantu warga sekitar dengan sejumlah kapal, Namun, akibat kelelahan Yopi pun tenggelam pada Insiden tersebut, tanpa disadari oleh rekan-rekannya atau warga yang memberikan bantuan pada saat kejadian.
• Sampan Kato Pengangkut Santri Terbalik, Polisi Lakukan Pencarian Korban yang Tenggelam
"Dia nolong anak kecil dulu, begendong sana sini, ada anak kecil. Mungkin dia memang nolong adek-adek nya dulu, habis itu udah ndak mampu agik," ucap warga tersebut.
"Habis itu ada 3 kapal lain yang bantu, cuman ndak ketahuan kalau dia tenggelam," jelasnya.
Bahkan warga tersebut mengatakan salah seorang santri yang ditolong Yopi, menyebutkan bahwa saat menolong dirinya Yopi sempat meminta untuk dilepaskan, dikarenakan sudah kehabisan tenaga.
"Dia sempat bilang lepaskan abang, abang sudah ndak mampu," ucap warga tersebut.
Sampai berita ini diterbitkan, Yopi Pranata belum juga ditemukan, pihak Kepolisian dan Tim SAR Gabungan masih terus melakukan upaya-upaya pencarian. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News