Lokal Populer
Adrianus Asia Sidot Nilai Program Merdeka Belajar Sebuah Lompatan Untuk Dunia Pendidikan Indonesia
Adrianus menilai bahwa program-program yang digalakkan oleh Kemendikbudristek telah dirasakan manfaatnya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia Sidot, mengapresiasi program-program kerja yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Makarim.
Terlebih pada kunjungan kerja yang dilakukan Nadiem Makarim di Kalimantan Barat. Adrianus menilai bahwa program-program yang digalakkan oleh Kemendikbudristek telah dirasakan manfaatnya.
"Dua hari menemani Bapak Mendikbudristek di Kota Pontianak dan Kabupaten Sanggau, saya melihat memang apa yang beliau lakukan, terobosan-terobosan yang beliau lakukan terkait dengan program merdeka mengajar, guru penggerak, sekolah penggerak, itu mulai dirasakan manfaatnya oleh para guru dan sekolah," katanya.
"Sebab dari kunjungan beliau ke sekolah-sekolah terlihat antusias para guru yang sudah mengikuti program merdeka mengajar, kemudian juga ada perbedaan yang signifikan antara kinerja guru, kinerja sekolah dengan sebelumnya," ucap Anggota DPR RI tersebut, Rabu 26 Oktober 2022.
• Wujudkan Generasi Berkualitas Dengan Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Kayong Utara
Lebih lanjut Adrianus Asia Sidot menyampaikan, bahwa pentingnya memahami substansi dari sebuah kebijakan, terkhusus pada Program Merdeka Belajar yang ia nilai sebagai sebuah lompatan untuk dunia pendidikan di Indonesia.
"Ada juga peninjauan mengenai assessment nasional, siswa yang mengikuti assessment itu tidak mendapat kesulitan dalam menjawab soal-soal dan soal-soal itu memang sangat membantu literasi para siswa," terangnya.
"Jadi kedepannya menurut saya memang pahami dulu substansinya. apa itu program Merdeka belajar, kampus Merdeka. Bukan berarti tidak boleh mengkritik tetapi tentu perlu memahami substansinya, kemudian melakukan uji petik ke lapangan."
"Jadi program merdeka belajar merupakan satu lompatan untuk dunia pendidikan kita, karena bagaimanapun juga dunia pendidikan kita yang saat ini kondisinya memprihatinkan perlu ada terobosan-terobosan, perlu ada keberanian untuk merubah apa yang disebut kebiasaan lama itu menjadi sesuatu yang baru dengan risiko-risiko yang ada," sambungnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Mendikbudristek karena telah berkenan hadir di Kalimantan Barat. Dengan demikian menurutnya Menteri dapat melihat sendiri dan langsung bagaimana potret pendidikan di Kalbar, baik Infrastruktur maupun sarana prasarananya.
"Dan saya yakin pak menteri juga merasakan sendiri dalam perjalanan menuju Kabupaten Sanggau ada daerah daerah yang Blank Spot, dan saya yakin Pak Menteri memahami bagaimana situasi dan kondisi pada saat belajar Daring di Kalimantan Barat."
Ia juga menjelaskan bahwa selama dua hari berkunjung di Kalbar, Menteri Nadiem Makarim banyak melangsungkan diskusi dengan para guru dan Kepala Sekolah. Baik itu guru penggerak maupun sekolah penggerak.
Ia kemudian juga menyampaikan bagaimana kondisi pendidikan di Kalimantan Barat, dan ia memastikan bahwa ia akan mengawal aspirasi yang didapatnya di lapangan, juga sesuai dengan apa yang disampaikan oleh masyarakat.
"Dan saya secara pribadi telah mencatat apa yang disampaikan para guru dan Kepala Sekolah mengenai Program Merdeka Belajar, Program Merdeka Mengajar, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak dihadapan Menteri Pendidikan, serta masukkan-masukan lainnya."
"Saya akan mengawal hal-hal yang telah disampaikan sesuai dengan tupoksi saya sebagai Anggota DPR RI Komisi X, agar transformasi pendidikan kita benar benar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia," tegasnya.
Adrianus Asia Sidot juga berharap dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Kalbar betul-betul memahami program yang ada dan mengingatkan pentingnya road map pendidikan Indonesia.
"Harapan saya ke depan, pertama guru-guru merubah mindset merubah sikap perilakunya dalam proses belajar mengajar, sehingga kurikulum bisa diterapkan dengan baik. Saya berharap dunia pendidikan kita memahami betul program itu dan dilaksanakan betul sehingga kondisi pendidikan kita dapat diperbaiki sedikit demi sedikit," tuturnya.
"Pendidikan ini tidak bisa kita ukur dalam waktu satu atau dua tahun, hasil dari program-program tersebut itu nanti akan dirasakan 10 tahun ke depan seperti apa, dan berharap bahwa program ini berkesinambungan."
"Jadi jangan ganti menteri ganti lagi program, sehingga itu yang merusak dunia pendidikan kita, tidak ada konsistensi tidak ada kontinuitas. Maka dari itu sangat diperlukan sebuah roadmap pendidikan sehingga, arah pendidikan kita jelas akan dibawa kemana," tutup Anggota DPR RI Komisi X tersebut.
Kurikulum
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim berdialog dengan Kepala Sekolah dan Guru sekolah Penggerak se Kota Pontianak dan Kubu Raya di SDN 28 Pontianak Utara, Senin 24 Oktober 2022.
Pada kesempatan ini, Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini diterapkan merupakan kurikulum yang lebih penting bagi daerah, mulai dari daerah terpencil, terluar, tertinggal dan bahkan perbatasan.
"Karena apa Kurikulum Merdeka Belajar ini memberikan kewenangan kepada guru - guru untuk mundur sesuai dengan kompetensi daripada muridnya sendiri," ujarnya.
"Sekarang masuk akal tidak bila dibandingkan sekolah di kota besar dengan pulau terpencil semua anaknya harus menguasai hal yang sama, ini tidak masuk akal," lanjutnya.
"Oleh karenanya kurikulum merdeka belajar memberikan kewenangan kepada guru untuk mundur dalam hal - hal tertentu, bisa juga bahkan akselerasi bilamana sang siswa sudah dianggap mampu,"jelasnya.
Kemudian, dalam kurikulum Merdeka Belajar ia menjelaskan bahwa jumlah materi atau kepadatan materi dikurangi hingga 30 persen sehingga dapat membuat anak fokus kepada pendalaman.
"Ada berbagai projek base learning, mereka bisa bereksperimen dengan kearifan lokal, budaya lokal, belajar di lapangan bukan hanya di dalam kelas, itulah kurikulum merdeka belajar itu lebih penting diluar kota besar,"katanya.