Khazanah Islam

Arti dan Penjelasan Taubat, Bukti Sikap Penghambaan Menuju Allah SWT

Secara istilah, taubat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase/Dan
Taubat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bukti dari penghambaan yang kuat pada Allah SWT dapat dilihat dengan kebiasaan perilaku terpuji dan Mulia.

Satu di antaranya tindakan mulia adalah Taubat.

Apakah arti dari taubat?

Taubat secara bahasa berarti kembali.

Arti dan Terjamahan Doa Selamat, Biasa Dibaca Imam Masjid Setelah Shalat Fardhu

Secara istilah, taubat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.

Sebagai manusia biasa,bukan malaikat ataupun nabi yang memilki sifat ma’shum (terjaga dari perbuatan dosa).

Secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, kerap kali akan bersinggungan dengan yang namanya kesalahan atau dosa.

Baik kesalahannya sebagai makhluk individu yang berhubungan langsung dengan Allah, maupun sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan anak Adam yang lain.

Untungnya, sebagai seorang muslim diberi jalan selebar-lebarnya oleh Allah untuk memperbaiki kesalahan itu melaui sebuah pintu yang disebut dengan taubat.

Karenanya, Allah memerintahkan untuk bertaubat kepada semua umat manusia yang telah melakukan dosa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS At Tahrim ; 8

يَ أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُو ا إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـ َاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّ تٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَ رُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَ نِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

yā ayyuhallażīna āman t bū ilallāhi taubatan na ā, ‘asā rabbukum ay yukaffira ‘angkum sayyi`ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min ta tihal-an-hāru yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wallażīna āman ma’ah, n ruhum yas’ā baina aidīhim wa bi`aimānihim yaq l na rabbanā atmim lanā n ranā wagfir lanā, innaka ‘alā kulli syai`ing qadīr

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Allah dzat yang maha menerima taubat, jika taubat betul-betul dilakukan dengan taubat nasuha yaitu taubat yang jujur , yang didasari dengan tekad yang kuat.

Hal itu juga telah dijanjikan oleh Allah SWT melalui firmaNya yang termaktub dalam surat An-Nashr (110) ayat 3.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved