Nadiem Makarim Nilai Kurikulum Merdeka Belajar Cocok Untuk Daerah 3T
Karena apa Kurikulum Merdeka Belajar ini memberikan kewenangan kepada guru - guru untuk mundur sesuai dengan kompetensi daripada muridnya sendiri
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim berdialog dengan Kepala Sekolah dan Guru sekolah Penggerak se Kota Pontianak dan Kubu Raya di SDN 28 Pontianak Utara, Senin 24 Oktober 2022.
Pada kesempatan ini, Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini diterapkan merupakan kurikulum yang lebih penting bagi daerah, mulai dari daerah terpencil, terluar, tertinggal dan bahkan perbatasan.
"Karena apa Kurikulum Merdeka Belajar ini memberikan kewenangan kepada guru - guru untuk mundur sesuai dengan kompetensi daripada muridnya sendiri," ujarnya.
"Sekarang masuk akal tidak bila dibandingkan sekolah di kota besar dengan pulau terpencil semua anaknya harus menguasai hal yang sama, ini tidak masuk akal," lanjutnya.
Baca juga: Nadiem Makarim Target Angkat Hampir 1 Juta Honorer Menjadi PPPK
"Oleh karenanya kurikulum merdeka belajar memberikan kewenangan kepada guru untuk mundur dalam hal - hal tertentu, bisa juga bahkan akselerasi bilamana sang siswa sudah dianggap mampu,"jelasnya.
Kemudian, dalam kurikulum Merdeka Belajar ia menjelaskan bahwa jumlah materi atau kepadatan materi dikurangi hingga 30 persen sehingga dapat membuat anak fokus kepada pendalaman.
"Ada berbagai projek base learning, mereka bisa bereksperimen dengan kearifan lokal, budaya lokal, belajar di lapangan bukan hanya di dalam kelas, itulah kurikulum merdeka belajar itu lebih penting diluar kota besar,"katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News