Tekankan Pentingnya Dana Darurat, BRI Ajak Masyarakat Berinvestasi
BRI mengimbau masyarakat melakukan financial check-up dengan memperhatikan alokasi dana darurat, termasuk berinvestasi.
Penulis: Inang Jalaludin Shofihara | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
“BRI memiliki super apps BRImo yang memungkinkan kita membuat keputusan untuk mengubah pola perencanaan keuangan,” terangnya.
Handayani menyebutkan, aplikasi tersebut bsia mengalihkan nasabah dari instrumen satu ke instrumen keuangan lainnya, misalnya dari tabungan ke instrumen lain, atau sebaliknya.
“Maka itu bisa dilakukan kapan saja melalui aplikasi super apps BRImo. Jadi dengan adanya BRImo ini semuanya menjadi lebih gampang,” imbuhnya.
Dalam acara tersebut, hadir pula Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara Direktorat Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI Chandra A S Wibowo dan Direktur Keuangan Bank Raya Indonesia yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun) Akhmad Fazri.

Senada dengan Handayani, Chandra mengungkapkan, berinvestasi harus legal dan logis. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan salah satu instrumen investasi bagi masyarakat, yaitu SBN Retail yang salah satunya adalah ORI022.
ORI022 memiliki karakteristik dijamin pemerintah dan pembayaran kupon maupun pokoknya dijamin Undang-undang (UU) Surat Utang Negara dan risiko gagal bayar sangat kecil.
Karakteristik berikutnya dari ORI022 memiliki rate yang menguntungkan, dan kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi sejenis. Selain itu, ORI022 bagi masyarakat Indonesia karena mudah diakses.
Chandra mengatakan, dari penjualan SBN Retail sejauh ini, komposisi investor generasi milenial cukup mendominasi dengan porsi sebesar 40 persen.
“Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia bisa meraih kemandirian pembiayaan dalam pembangunan,” ujar Chandra.
Sementara itu, mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Akhmad menambahkan, pertumbuhan nasabah individual meningkat pesat, terutama setelah pandemi Covid-19.
Saat ini, kurang lebih investor individual di pasar modal mencapai sekitar 7,48 juta. Jumlah ini meningkat signifikan terutama pada 2 tahun terakhir.
Hal itu seiring dengan kepemilikan nasabah investor individual di surat berharga yang semakin meningkat. Hampir 60 persen nasabah capital market usianya di bawah 30 tahun.
Walaupun secara nominal investasi relatif kecil, tetapi hal ini menunjukkan kesadaran generasi muda saat ini terhadap investasi semakin baik.
“Jadi, kebutuhan nasabah ini semakin tinggi seperti tadi yang disampaikan datanya. Anak-anak muda itu sekarang sudah melek investasi. Di capital market pertumbuhannya sudah luar biasa. Di surat berharga juga pertumbuhannya sangat signifikan.
Akhmad menegaskan, BRI Group akan terus memanfaatkan kebutuhan-kebutuhan nasabah melalui layanan-layanan yang disediakan.