Lokal Populer
Kasus DBD di Pontianak Alami Penurunan, DBD di Mempawah Meningkat Dibandingkan Tahun 2021
Penurunan ini menunjukkan, bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih juga semakin tinggi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pontianak, dr. Saptiko menyatakan, bahwa kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Pontianak terjadi penurunan yang signifikan.
Penurunan ini menunjukkan, bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih juga semakin tinggi.
Jika pada tahun 2021 mencapai hampir 100 kasus. Kini di tahun 2022 mulai Januari hingga Oktober 2022 hanya berada di angka 32 kasus saja.
"Untuk DBD dan diarea tidak ada kenaikan, DBD dari Januari sampai dengan Oktober 2022 di angka 32 kasus," ujarnya, Kamis 13 Oktober 2022.
• Banjir Sintang Rendam Fasilitas Pendidikan dan Rumah Ibadah
Ia menyampaikan, bahwa gejala DBD ini bisa ditandai dengan terjadinya demam, pusing, mual-mual.
"Dan ciri khas DBD adalah timbulnya bintik-bintik merah di bagian dada atau lengan. Kemudian panas tinggi hingga mencapai 40 derajat," ujarnya.
Karena penyakit DBD ini cukup mudah menular dan sangat berbahaya hingga bisa berdampak pada kematian. Maka Kadiskes, mengimbau agar bisa diwaspadai, terkhusus pada perubahan iklim seperti saat ini yang kadang hujan dan kadang juga panas sehingga berpotensi nyamuk bertelur dan menetas.
Terlebih kata dia, nyamuk akan lebih mudah bersarang di tempat atau lingkungan yang kotor.
"Maka kita imbau agar masyarakat bisa menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan ataupun tempat tinggal," tuturnya.
"Jangan ada tempat bekas yang menampung air yang bisa menjadi sarang nyamuk. Maka tutup tempat penampungan air atau taburi dengan bubuk Insektisida," pesannya.
Selain itu, kata Kadiskes, bisa juga menggunakan minyak serai atau lotion pengusir nyamuk pada anak-anak waktu sekolah atau bermain.
Namun, jika ada anak atau warga yang demam hingga 2 hari, disarankan agar segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan Kota Pontianak terus melakukan monitoring hingga ke tingkat kelurahan maupun RT RW.
Dinkes juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup sehat dan lingkungan bersih.
Mempawah Meningkat
Sub Koordinator Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Sumarni menyebut hingga akhir pertengahan Oktober 2022, sudah tercatat sebanyak 55 orang yang mengalami kasus demam berdarah (DBD).
"Data yang kita himpun hingga Minggu kedua bulan Oktober ini kasus demam berdarah di Kabupaten Mempawah ada 55 kasus," katanya, Kamis 13 Oktober 2022.
Sumarni menjelaskan, melihat data tersebut, maka ada penambahan kasus jika dibandingkan dengan Tahun 2021.
"Kalau kita bandingkan dengan Tahun 2021 memang kasus demam berdarah mengalami kenaikan kasus. Dimana kalau 2021 hanya tercatat 30 kasus, namun di Tahun 2022 hingga Oktober ini sudah ada 55 kasus," terangnya.
Sumarni menerangkan, kasus demam berdarah di Kabupaten Mempawah lebih banyak menyasar anak kecil.
"Kalau yang terkena kasus demam berdarah memang didominasi oleh ank-anak kecil, yakni anak-anak sekolah. Untuk yang dewasa memang ada namun tidak banyak," terangnya.
Sumarni menjelaskan hingga saat ini Foging terus dilakukan di wilayah yang terpapar kasus demam berdarah.
"Untuk foging dilakukan setiap ada kasus DBD. Fungsi foging inikan untuk membunuh nyamuk dewasa, dan terkait foging di lakukan daerah yg ada kasus dengan radius 200 meter," terangnya